REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Pelatih tim gulat Indonesia Buyamin mengharapkan program lanjutan tahap akhir pemusatan latihan nasional untuk Asian Games 2018 bisa dilaksanakan di Samarinda, Kalimantan Timur. Pertimbangannya adalah banyaknya pegulat daerah setempat yang bisa dijadikan rekan latih tanding dalam latihan.
"Kami juga punya sarana latihan gedung yang representatif dan ditunjang dengan asrama yang cukup nyaman, baik untuk berlatih maupun istirahat," kata Buyamin yang juga merupakan pelatih asal Kalimantan Timur, Kamis (19/7) malam.
Di sisi lain, lanjut Buyamin, dari timnas gulat untuk Asian Games 2018, terdapat pula enam orang atlet asal Kaltim, yakni M Aliansyah (66 kg), Ashar Ramadhani (98 kg), Papang Ramadhani (130 kg), Eko Roni Saputra (57 kg), Ardiansyah (65 kg), dan Dewi Ulfa (53 kg).
"Kami ada enam pegulat masing-masing tiga orang untuk gaya grego, dua orang gaya bebas, dan satu pegulat putri. Keingingan ini akan kami sampaikan ke PB PGSI," imbuh Buyamin.
Menurut ia dengan berlatih di Kalimantan Timur, para atlet akan lebih fokus menjaga kondisi fisik lantaran Asian Games tinggal menghitung hari. Sedangkan apabila program lanjutan pelatnas digelar di luar Kaltim, dikhawatirkan bisa mencederai sesama pegulat pelatnas karena setiap hari harus menjalani latihan bersama.
"Kalau kembali ke Sukabumi, misalnya partnernya sesama atlet pelatnas takutnya cedera dan ini akan sulit lagi. Karena untuk waktu akhir ini sangat sulit menjaga kondisi mereka, bisa-bisa mulai dari nol lagi kalau sampai mereka ada jeda latihan," jelasnya.
Tim gulat putra Indonesia baru saja pulang dari Bulgaria, usai menjalani program pemusatan latihan dan uji coba selama tiga bulan di negara Eropa timur tersebut.
Para pegulat sedang diliburkan selama empat hari dan rencananya mulai berlatih lagi di Camp Icuk Sigiarto, Sukabumi, Jawa Barat, pada 22 Juli mendatang.