REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perwakilan Konfederasi Balap Sepeda Asia (ACC) menilai Jakarta International Velodrome (JIV) yang berada di Rawamangun Jakarta sudah layak untuk ajang kejuaraan dunia. Sebab untuk saat ini, arena tersebut merupakan yang terbaik di Asia.
"Saya pikir velodrome ini adalah salah satu yang terbaik di dunia. Bahkan, ini adalah infrastruktur terbaik yang pernah saya lihat di Asia. Ini trek yang sangat cepat. Dengan fasilitas seperti ini, Indonesia sudah bisa mencalonkan diri untuk menjadi tuan rumah kejuaraan dunia," kata Sekjen ACC, Onkar Singh di Jakarta, Kamis (19/7) dalam keterangan resminya.
JIV saat ini sudah mendapatkan sertifikasi dari UCI dengan status klasifikasi kategori 1. Sertifikasi tersebut didapat bulan Mei dari penguji berkualifikasi UCI.
Dari pengujian lintasan, panjang satu putaran trek adalah 250,0007 meter dan empat putaran menghasilkan jarak 1.000,0028 meter yang masih masuk dalam batas toleransi yang ditentukan UCI, yaitu 0,0500 meter.
"Dengan fasilitas yang ada, Indonesia seharusnya mampu menghasilkan atlet kelas dunia," kata Onkar menambahkan.
Pria asal India ini juga berbagi pengalaman bagaimana negaranya bisa memiliki pusat pelatihan balap sepeda, yang merupakan cabang dari World Cycling Center UCI yang berpusat di Aigle, Swiss. Dengan memiliki cabang dari WCC, India bisa melakukan pelatihan bertaraf internasional bagi atlet, pelatih, dan juga mekanik.
Onkar juga memuji usaha dan dukungan Ketua Umum PB ISSI, Raja Sapta Oktohari, untuk mempersiapkan pelaksanaan cabang balap sepeda di Asian Games 2018. Apalagi balap sepeda merupakan cabang yang paling tunggu-tunggu.
Terkait Asian Paragames 2018, Onkar mengatakan ACC akan mendorong anggotanya untuk ambil bagian dalam cabang paracycling.
Sementara itu, Okto juga menyambut baik dibangunnya Sirkuit BMX Pulomas dan Jakarta International Velodrome. Tapi bukan berarti pekerjaan PB ISSI selesai dengan adanya fasilitas baru itu.
"Memiliki fasilitas tingkat dunia itu satu hal. Tapi, kami harus bisa menghasilkan atlet kelas dunia dari fasilitas ini. Asian Games 2018 bukan akhir dari kerja kami. Setelah itu masih ada Olimpiade dan juga kejuaraan dunia," kata Okto.
Saat ini, Sirkuit Pulomas BMX dan Jakarta International Velodrome sudah digunakan para atlet untuk berlatih. PB ISSI dan Inasgoc akan menggelar test venue pada 24-28 Juli.