Jumat 20 Jul 2018 09:16 WIB

KLHK Sosialisasi Pemakaian Kantong Plastik

KLHK juga memberikan tas belanja untuk mengurangi konsumsi tas plastik.

Paus yang mati terdampar dan diketahui telah memakan banyak sampah plastik di laut.
Foto: CNN
Paus yang mati terdampar dan diketahui telah memakan banyak sampah plastik di laut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan mensosialisasikan pengurangan penggunaan kantong plastik di sejumlah pasar tradisional di Jakarta. Para pegawai KLHK akan mensosialisasikan dan kampanyekan pengurangan kantong plastik di Pasar Jambul, Pasar Santa dan Pasar Tebet Jakarta Selatan pada Jumat (20/7).

Direktur Jenderal(Dirjen) Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Karliansyah mengatakan, kampanye tersebut dilakukan untuk mengajak masyarakat tidak lagi menggunakan kantong plastik untuk berbelanja. Selain itu, juga dalam rangka Peringatan Hari Lingkungan Sedunia dengan tema Kendalikan Sampah Plastik.

"Saya berharap nanti kita sama-sama mencerahkan, memberikan informasi kepada pembeli di pasar agar mereka mulai hari ini tidak menggunakan plastik lagi," katanya.

Di pasar-pasar itu pegawai KLHK juga membagikan 2.000 tas belanja. Tas belanja yang dapat digunakan berulang itu adalah alternatif yang dapat dipilih masyarakat selain kantong plastik.

Baca juga, Sumbar Masih Punya PR Bereskan Sampah di Pantai

Selama ini, masyarakat lebih memilih kantong plastik karena bisa digunakan untuk apa saja dan lebih murah serta bisa langsung dibuang setelah dipakai. Padahal, kantong plastik menyebabkan masalah cukup besar bagi pencemaran lingkungan termasuk di laut.

Berdasarkan perhitungan dari Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 KLHK, total jumlah sampah Indonesia di 2019 akan mencapai 68 juta ton. Sementara itu, sampah plastik diperkirakan akan mencapai 9,52 juta ton atau 14 persen dari total sampah yang ada.

Berdasarkan data Jambeck (2015), Indonesia berada di peringkat kedua dunia penghasil sampah plastik ke laut yang mencapai sebesar 187,2 juta ton setelah Tiongkok yang mencapai 262,9 juta ton. Berada di urutan ketiga adalah Filipina yang menghasilkan sampah plastik ke laut mencapai 83,4 juta ton, diikuti Vietnam yang mencapai 55,9 juta ton, dan Sri Lanka yang mencapai 14,6 juta ton per tahun.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement