REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Direktur Intelejen Nasional Amerika Serikat (AS), Dan Coast mengatakan, Korea Utara (Korut) bisa melucuti seluruh persenjataan nuklir mereka dalam waktu satu tahun. Meski demikian, dia mengatakan, pemimpin tertinggi Kim Jong-un enggan melakukan hal tersebut.
"Itu bisa dilakukan, tapi mungkin tidak akan terjadi karena proses rumit yang tidak seperti dalam bayangan orang-orang," kata Dan Coast.
Terlebih, Coast melanjutkan, Kim Jong-un harus terus ditagih terkait komitnya guna melucuti persenjataan nuklir negara. Coast mengaku pesimis jika kesepakatan yang dicapai pada pertemuan tingkat tinggi (KTT) di Singapura akan berjalan dengan maksimal.
Kendati begitu, Coast mengatakan, tidak ada salahnya memberikan Korut waktu terkait denuklirisasi Semenanjung Korea. Dia melanjutkan, denuklirisasi bukan masalah kepercayaan dengan Korut tapi memastikan jika denuklirisasi dilakukan dengan proses yang sesuai.
"Tetapi memiliki kesempatan untuk mencoba berhasil di sini, bukannya berpotensi berperang dengan negara yang berpotensi bersenjata nuklir dan apa yang telah kami evaluasi sebagai pemimpin yang agak tidak stabil, mengapa tidak mencobanya?” kata Coast.
Hal serupa juga diungkapkan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo. Dia mengatakan, pelucutan senjata nuklir Korut akan memakan waktu lebih lama dari yang diperkirakan.
Presiden AS Donald Trump mengatakan, tidak ada batas waktu untuk proses denuklirisasi Korut. Dia meminta agar Korut tidak terburu-buru melakukan denuklirisasi. Diskusi terkait nuklir Korut juga dibahas dalam KTT Trump-Putin di Helsinki.
"Diskusi sedang dilakukan dan berjalan sangat, sangat baik. Kita tidak punya batas waktu, kita tidak punya batas kecepatan," kata Trump.