REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil survei Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menunjukkan elektabilitas bakal calon presiden (capres) Joko Widodo mengungguli rival terdekatnya Prabowo Subianto. Namun anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra, Andre Rosiade menegaskan dirinya tidak percaya dengan lembaga survei tersebut. Bagi Partai Gerindra, lembaga survei intenal partai yang dipercaya untuk mengukur.
"Kami lebih percaya pada survei internal partai. Karena survei internal sudah teruji di pilgub DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Hasil survei sesuai dengan realitas tidak dibuat-buat," tegas Andre saat dihubungi pesan singkat, Jumat (20/7).
Menurut Andre, hasil penelitian lembaga survei merupakan upaya penggiringan opini publik. Oleh karena itu, para kader Partai Gerindra diharapkan tidak terlalu memikirkan hasil survei tersebut, serta harus yakin dan percaya terhadap survei internal partai. Terakhir hasil survei intenal, Prabowo justru elektabilitasnya semakin naik.
"Hasil itu (survei LIPI) cuma penggiringan opini. Kami tetap yakin Prabowo bisa mengalahkan Jokowi pada Pilpres 2019 nanti," ujarnya.
Baca juga: Survei KedaiKOPI: Jokowi dan Prabowo Kurang Religius
Sebelumnya, hasil survei LIPI menunjukkan tingkat elektabilitas Joko Widodo Jokowi mengungguli Prabowo Subianto. Pilihan capres lewat pertanyaan terbuka atau top of mind, Jokowi 46 persen, Prabowo Subianto 17 persen. Kemudian, dari pertanyaan terbuka/top of mind, Gatot Nurmantyo dipilih 1 persen responden. Sebanyak 32 persen responden tidak menjawab dan 5 persen responden menyebutkan nama lain.
Survei LIPI melibatkan 2.100 responden, dengan perkiraan margin of error sebesar +/- 2,14 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka oleh enumerator yang telah dilatih dengan instrumen kuesioner. Pengumpulan data dilakukan pada 19 April-5 Mei 2018.
Baca juga: Diisukan Cawapres Jokowi, Ma'ruf Amin Nyatakan Siap