Jumat 20 Jul 2018 17:17 WIB

Survei LIPI Unggulkan Jokowi, Gerindra: Penggiringan Opini

Gerindra yakin Prabowo mengalahkan Jokowi.

Rep: ali mansur/ Red: Muhammad Hafil
Prabowo Subianto dan Jokowi.
Foto: AP
Prabowo Subianto dan Jokowi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil survei Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menunjukkan elektabilitas bakal calon presiden (capres) Joko Widodo mengungguli rival terdekatnya Prabowo Subianto. Namun anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra, Andre Rosiade menegaskan dirinya tidak percaya dengan lembaga survei tersebut. Bagi Partai Gerindra, lembaga survei intenal partai yang dipercaya untuk mengukur.

"Kami lebih percaya pada survei internal partai. Karena survei internal sudah teruji di pilgub DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Hasil survei sesuai dengan realitas tidak dibuat-buat," tegas Andre saat dihubungi pesan singkat, Jumat (20/7).

Menurut Andre, hasil penelitian lembaga survei merupakan upaya penggiringan opini publik. Oleh karena itu, para kader Partai Gerindra diharapkan tidak terlalu memikirkan hasil survei tersebut, serta harus yakin dan percaya terhadap survei internal partai. Terakhir hasil survei intenal, Prabowo justru elektabilitasnya semakin naik.

"Hasil itu (survei LIPI) cuma penggiringan opini. Kami tetap yakin Prabowo bisa mengalahkan Jokowi pada Pilpres 2019 nanti," ujarnya.

Baca juga: Survei KedaiKOPI: Jokowi dan Prabowo Kurang Religius

Sebelumnya, hasil survei LIPI menunjukkan tingkat elektabilitas Joko Widodo Jokowi mengungguli Prabowo Subianto.  Pilihan capres lewat pertanyaan terbuka atau top of mind, Jokowi 46 persen, Prabowo Subianto 17 persen. Kemudian, dari pertanyaan terbuka/top of mind, Gatot Nurmantyo dipilih 1 persen responden. Sebanyak 32 persen responden tidak menjawab dan 5 persen responden menyebutkan nama lain.

Survei LIPI melibatkan 2.100 responden, dengan perkiraan margin of error sebesar +/- 2,14 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka oleh enumerator yang telah dilatih dengan instrumen kuesioner. Pengumpulan data dilakukan pada 19 April-5 Mei 2018.

Baca juga: Diisukan Cawapres Jokowi, Ma'ruf Amin Nyatakan Siap

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement