REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak perusahaan PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan Astra Infra, yakni PT Marga Trans Nusantara saat ini tengah menggarap proyek Tol Kunciran-Serpong sepanjang 11,14 kilometer. Untuk menyelesaikan proyek tersebut, lima bank memberikan pinjaman dana talangan sindikasi sebesar Rp 3,3 triliun.
Presiden Direktur Marga Trans Nusantara Truly Nawangsasi mengatakan kelima bank tersebut adalah Bank Negara Indonesia (BNI), PT Bank Central Asia Tbk (BCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), dan Bank Riau Kepri. "Kami selaku pemegang hak konsesi menerima kredit Rp 3,3 triliun dari total investasi Rp 4,7 triliun," kata Truly di kawasan Sudirman, Jakarta, Jumat (20/7).
Truly menjelaskan proyek Jalan Tol Kunciran-Serpong merupakan bagian dari jaringan Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2 yang membentang dari Cengkareng-Cilincing. Dengan beroperasinya Jalan Tol Kunciran-Serpong dapat mendistribusikan lalu lintas sehingga dapat menekan biaya logistik dan meningkatkan daya saing.
Dalam proses pembangunannya, Truly memastikan saat ini pembebasan lahan proyek tol sedang dilakukan. "Pembebasan tanah saat ini itu sudah 96,69 persen," kata Truly.
Truly menambahkan, jalan tol tersebut ditargetkan selesai 100 persen konstruksinya pada Januari 2019. Dia mengharapkan jika hal tersebut terjadi, maka Tol Kunciran-Serpong beroperasi Maret April 2019.
PT MTN merupakan perusahaan patungan antara PT Jasa Marga (Persero) Tbk 60 persen dan Astra Infra 40 persen. Sejak 15 Juli 2018, kemajuan pembangunan jalan tol Kunciran-Serpong untuk seksi 1 (Kunciran-Parigi) sepanjang 6,9 kilometer progres konstruksinya 55,9 persen. Selanjutnya untuk seksi 2 (Parigi-Serpong) sepanjang 4,3 kilometer progres konstruksinya 60,3 persen.