REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Malaysia, Saifuddin Abdullah dijadwalkan bertemu Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungan kerja yang akan dilakukan di Jakarta pada 20-23 Juli 2018. Ini akan menjadi kunjungan pertama Saifuddin ke Indonesia sejak dilantik menjadi menlu pada 2 Juli lalu, di bawah pemerintahan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, demikian keterangan pers Kedutaan Besar Malaysia untuk Indonesia yang diterima di Jakarta, Sabtu (21/7).
Selain dengan Presiden Jokowi, Menlu Saifuddin akan bertemu Menlu RI Retno Marsudi pada Senin (23/7) untuk membicarakan sejumlah isu bilateral, serta membahas kerja sama strategis baru secara regional dan internasional untuk kepentingan bersama. Kedua menlu akan membahas berbagai isu yang menjadi kepentingan kedua negara, termasuk mengenai langkah diplomasi yang akan dilakukan Indonesia dan Malaysia dalam menangani diskriminasi terhadap produk minyak sawit di wilayah Uni Eropa.
"Indonesia dan Malaysia merupakan dua negara yang paling berkepentingan agar ekspor minyak sawit ke Eropa tidak mengalami diskriminasi," ujar Direktur Kerja sama Asia Tenggara Kemlu RI Denny Abdi dalam press briefing di Jakarta, Rabu (18/7).
Selain itu, kedua menlu juga akan membahas upaya untuk perundingan wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia. Terkait dengan usulan untuk pengembangan bersama wilayah perbatasan, menurut Denny, pemerintah Indonesia menilai bahwa kedua negara harus menyikapi klaim tumpang tindih (overlapping claim) di daerah perbatasan dengan negosiasi.
Namun, pemerintah kedua negara juga tidak menutup kemungkinan untuk kerja sama dalam mengelola dan mengembangkan bersama wilayah perbatasan. "Kami tidak mentup peluang untuk 'joint development', tetapi harus tetap melihat aspek hukumnya juga," kata Denny.
Setelah pertemuan dengan Menlu Retno, Menlu Saifuddin juga akan menemui anggota DPR RI, mahasiswa Malaysia di Jakarta, serta beberapa LSM lokal. Ia pun akan menghadiri sebuah diskusi di Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Jakarta.
Kunjungan Menlu Saifuddin adalah tindak lanjut dari kunjungan PM Mahathir ke Indonesia pada 28-29 Juni 2018. Kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat ikatan persahabatan yang sudah kuat antara Malaysia dan Indonesia untuk kemakmuran rakyat kedua negara.