Sabtu 21 Jul 2018 19:23 WIB

Harga Telur dan Daging Ayam di Sumbar Masih Tinggi

Pedagang menduga kenaikan harga daging ayam karena melonjaknya harga pakan.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Ratna Puspita
Pedagang daging ayam menata dagangannya.
Foto: Antara/R.Rekotomo
Pedagang daging ayam menata dagangannya.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Harga komoditas telur dan daging ayam di pasar tradisional Sumatra Barat masih terpantau tinggi. Di Payakumbuh, misalnya, daging ayam segar dijual dengan harga Rp 26 ribu per kilogram (kg), naik dari harga sebelumnya Rp 20 ribu per kg. 

Bila dijual per ekor, masyarakat bisa mendapatkan ayam segar dengan harga sekitar Rp 40 ribu per ekor. Pedagang di pasar tradisional menduga kenaikan harga daging ayam disebabkan melonjaknya harga pakan 

Yunaidi (48 tahun), salah satu pedagang di pasar tradisional Payakumbuh, menyebutkan, naiknya harga daging ayam berpengaruh pada penjulannya. Menurutnya, pembeli mulai mengeluhkan mahalnya daging ayam. "Soalnya normalnya kan Rp 20 ribu per kg," katanya. 

Harga komoditas daging ayam segar justru terpantau lebih tinggi melalui Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional. Melalui laman hargapangan.id, daging ayam di Sumatra Barat terpantau dijual di harga Rp 50.700 per kg. 

Bahkan di Kota Padang, daging ayam segar dijual hingga Rp 52 ribu per kg. Salah satu konsumen, Sofita (49 tahun) misalnya, terpaksa mengurungkan niatnya untuk membeli daging ayam karena kenaikan harga yang cukup memberatkan. 

"Rencananya tadi saya membeli ayam, namun karena mahal tidak jadi beli," ujarnya.

Sementara itu harga telur ayam juga masih terpantau tinggi di harga Rp 1.600 per butir. Padahal normalnya, telur ayam di Payakumbuh dijual di harga Rp 1.300 per butir. Menilik Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional, harga jual telur ayam di Sumbar sebesar Rp 24.400 per kg. 

Sebelumnya, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumbar Asben Hendri menegaskan terus memantau pergerakan harga telur dan daging ayam di pasaran. Ia menyebutkan, harga telur ayam di pasaran Sumbar saat ini justru turun tipis dibanding pergerakan harga saat Lebaran yang tembus Rp 24 ribu per kg. 

Asben juga menyatakan, siap melakukan operasi pasar dengan menggandeng Perum Bulog demi menahan lonjakan harga telur ayam. Ia juga mengingatkan pedagang agar tidak menaikkan harga secara drastis demi keuntungan besar. 

"Namun kami mohon pedagang atau produsen ada empatinya lah, jangan telur ayam diperdagangkan ke luar semua sehingga di tempat kita justru langka dan naik. Terpenting adalah pasokan untuk kita dulu," jelas Asben. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement