REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Akademi Pariwisata Bina Sarana Informatika Yogyakarta (AKPAR BSI Yogyakarta) menggelar Festival Jajanan Nusantara dengan mensajikan puluhan jenis jajanan tradisional dari berbagai daerah di Indonesia.
Festival yang dimeriahkan oleh mahasiswa AKPAR BSI Yogyakarta semester 2 dan 4 ini diselenggarakan di halaman serbaguna kampus AKPAR BSI Yogyakarta, Jalan Ringroad Barat, Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta, Jumat (20/7).
Pada Festival ini pengunjung dapat menikmati jajanan tradisional seperti nasi pecel Madiun, kue ampera tatag dari Kalimantan, kue serabi Bandung, kue lumpur Sidoarjo, nagasari Jepara, pisang rai Bali dan masih banyak lagi.
“Selain aneka jajanan tradisional tersedia juga berbagai minuman tradisional seperti aneka jamu dari Jawa Tengah, es selendang mayang dari Betawi, es kuwut dari Bali, dan es carica dari Wonosobo,” kata dosen pendamping kegiatan, Emmita Devi Hari Putri dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (21/7).
Menurut Emmita, semua jajanan dan minuman tradisional tersebut dibuat sendiri oleh mahasiswa. Sehingga, dijamin sehat karena tanpa menggunakan bahan pengawet maupun pemanis buatan.
Selain itu, Emmita menambahkan, festival tersebut digelar sebagai implementasi mata kuliah MICE (Meeting, Insentive, Coference, Exhibition), Operasional Tata Boga, dan Pengolahan Makanan II.
Pengunjung antusias mencicipi hasil masakan AKPAR BSI Yogyakarta di Festival Jajanan Nusantara.
“Tujuannya, sehingga mahasiswa dapat mengimplementasikan ilmu yang telah diperoleh pada mata kuliah tersebut dalam bentuk membuat dan mengkoordinasi sebuah event. Dari sini mahasiswa BSI dilatih untuk dapat membuat perencanaan yang dimulai dari menentukan tema acara dan menu masakan, merencanakan, memanajemen serta mencari sponsor pada acara tersebut, sampai pada pelaksanaan promosi,” kata Emmita.
Panitia Festival Jajanan Nusantara juga mahasiswa AKPAR BSI Yogyakarta, Isnan Fauzi mengatakan, alasan penggunaan tema Festival Jajanan Nusantara ini dikarenakan mahasiswa AKPAR BSI Yogyakarta ingin menghidupkan kembali makanan khas daerah yang semakin hari ditinggalkan oleh masyarakat secara umum.
“Setidaknya masyarakat terutama kalangan muda dapat melestarikan makanan khas nusantara dan tidak kalah saing dengan berbagai macam jajanan kekinian,” kata Isnan.