REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dosen Ilmu Akuntansi Bina Sarana Informatika (BSI), Asadul Usud Boyratan mengibarkan bendera merah putih usai meraih medali emas di ajang ‘4’th Heroes Taekwondo International Championsip 2018’, Thailand, Bangkok.
Lomba tersebut diadakan pada 30 Juni hingga 1 Juli 2018. Pada kejuaraan internasional tersebut, Asadul Usud Boyratan berhasil mengalahkan delegasi negara Nepal dan tuan rumah Thailand di kelas Male under 70kg +35.
Mantan pelatih Pelatda DKI, sekaligus mantan juara dan pemain terbaik taekwondo DKI ini menyumbang medali emas usai menumbangkan atlet asal Nepal di partai final.
Niatnya membawa atlet untuk bertanding sebagai coach, namun kecintaannya pada olahraga asal Korea ini membuat laki-laki kelahiran bumi Kei Raha, Maluku Utara ini memutuskan untuk tetap menjadi coach sekaligus turun arena sebagai atlet.
Persiapan tiga bulan membentuk fisik membuat mantan atlet terbaik DKI yang dikenal dengan julukan “Dul Honda” membawa hasil yang luar biasa. Asadul berhasil menyumbang medali emas untuk Indonesia, usai vakum dari dunia taekwondo selama 12 tahun.
Asadul meraih medali emas di ajang ‘4’th Heroes Taekwondo International Championsip 2018’, Thailand, Bangkok.
“Keinginan terbesar saya adalah mendirikan tempat pelatihan taekwondo yang dikhususkan untuk anak-anak kurang mampu namun memiliki bakat menjadi atlet. Sehingga, mereka dapat dibantu sekolah melalui jalur prestasi dalam dunia pendidikan. Selain itu, keinginan saya yaitu pelatih taekwondo Indonesia juga harus segera membenahi diri dan melakukan revolusi sistem pelatihan bagi atlet sehingga dapat berkembang lebih baik lagi,” ungkap asadul pada rilis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (21/7).
Kesuksesan yang dimiliki Asadul saat menjadi atlet hingga saat ini tidak terlepas dari peran pelatih, senior dan rekan-rekan taekwondo. Manajer tim adalah istrinya sendiri, Harini Sarita. Wanita asal Padang yang akrab disapa Rini ini juga atlet taekwondo.
“Asadul memang sudah mencintai taekwondo sejak masih di bangku SMA hingga dunia kampus. Gelar akademisi hingga S2 digapai dengan prestasi sebagai atlet taekwondo,” ungkap Rini.