Ahad 22 Jul 2018 15:27 WIB

Dispar Yogyakarta Gelar Festival Kampung Wisata 2018

Gelaran ini menampilkan produk-produk unggulan dari 16 kampung wisata.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, memukul gong membuka Festival Kampung Wisata di XT Square.
Foto: Dokumen.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, memukul gong membuka Festival Kampung Wisata di XT Square.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Festival Kampung Wisata kembali digelar di Kota Yogyakarta. Gelaran kali ini menjadi tahun kedua Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta menggelar Festival Kampung Wisata.

Sejumlah kampung wisata di Kota Yogyakarta turut serta dalam ajang Festival Kampung Wisata 2018. Festival Kampung Wisata dihelat di XT Square dan berlangsung selama dua hari 21-22 Juli 2018.

Gelaran ini menampilkan produk-produk unggulan dari 16 kampung wisata yang akan dimeriahkan kesenian dari kampung-kampung tersebut. Selain itu, ada kerajinan, kuliter, dan atraksi bergada khas Kota Yogyakarta.

Ada paket pernikahan ala Kampung Wisata Warungboto, paket flora dari Kampung Wisata Rejowinangun, jumputan dari Kampung Wisata Tahunan, living culture dari Dipowinatan, paket belanja dari Sosromenduran, dan lain-lain.

Semua tampilan akan dinilai juri dari pelaku pariwisata dan jurnalis. Untuk pertunjukan, ada jathilan, kolaborasi reog dan pagelaran busana, gejog lesung, hadroh, sendratari, angklung, acapela, dan lain-lain.

Kepala Bidang Pengembangan dan Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Yetti Martanti menyampaikan, Festival Kampung Wisata 2018 ini jadi bentuk pembinaan pemerintah terhadap kampung wisata.

"Salah satu wujud pembinaan pemerintah terhadap kampung wisata, selain melakukan akreditasi terhadap kampung wisata, seminar nasional dari HPI seluruh Indonesia, jelajah wisata, dan lain-lain," kata Yetti.

Dalam kesempatan ini, Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi berharap, gelaran ini mampu memberikan sumbangsih besar bagi Kota Yogyakarta. Utamanya, bagi kepariwisataan dalam mengembangkan kampung wisata di Yogyakarta.

"Puncaknya bukan di sini, tapi puncak kampung wisata di sana ada sesuatu yang membuat orang tertarik, sebagai tempat tujuan orang untuk datang," ujar Heroe.

Heroe menambahkan, tahapan yang sudah diraih kampung-kampung itu diharapkan bisa menjadikannya mandiri dan mampu mendatangkan wisatawan. Selain itu, mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat itu sendiri.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement