Ahad 22 Jul 2018 17:53 WIB

Gubernur: Tak Ada Tanggap Darurat untuk Gempa Solok

Mayoritas rumah mengalami rusak ringan.

Rep: sapto andika candra/ Red: Muhammad Hafil
Warga melihat sebuah rumah yang rusak akibat gempa, di Jorong Lubuk Selasih, Nagari Batang Barus, Kec.Gunung Talang, Kab.Solok, Sumatra Barat, Sabtu (21/7). Gempa tektonik 5,5 Skala Richter mengakibatkan sejumlah rumah rusak berat dan retak serta menyebabkan seorang warga, Bustami (63) meninggal dunia karena tertimpa reruntuhan rumahnya.
Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Warga melihat sebuah rumah yang rusak akibat gempa, di Jorong Lubuk Selasih, Nagari Batang Barus, Kec.Gunung Talang, Kab.Solok, Sumatra Barat, Sabtu (21/7). Gempa tektonik 5,5 Skala Richter mengakibatkan sejumlah rumah rusak berat dan retak serta menyebabkan seorang warga, Bustami (63) meninggal dunia karena tertimpa reruntuhan rumahnya.

REPUBLIKA.CO.ID,  PADANG -- Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno (IP) memastikan tidak ada tanggap darurat pascagempa Sabtu (21/7) sore kemarin. IP menjelaskan, kerusakan rumah akibat gempa bumi akan dibantu pembangunannya dengan dana Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) provinsi dan kabupaten.

"Melihat kondisi saat ini, saya pastikan tidak ada tanggap darurat. Kerusakan rumah kita upayakan dibantu melalui patungan," ujar IP usai mengunjungi salah satu korban gempa bumi di Jorong Lubuk Selasih, Kecamatan Gunung Talang, Ahad (22/7).

Berdasarkan data yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok, lanjut IP, mayoritas rumah mengalami rusak ringan. Ia optimistis bantuan dana untuk membangun kembali rumah warga bisa diupayakan melalui Baznas Sumbar dan Solok.

"Kalau pakai APBD, dicari dulu judulnya apa. Jadi, jangan bunuh nyamuk dengan bom. Patungan saja, selesai," katanya.

Baca juga: Satu Warga Dilaporkan Meninggal Dunia Akibat Gempa Solok

IP juga menyerahkan bantuan dari Pemprov Sumbar kepada korban gempa sebesar Rp 28,8 juta. Bantuan yang diberikan terdiri dari paket pakaian dan makanan, serta sejumlah kebutuhan sehari-hari bagi korban gempa.

IP juga mengutip penjelasan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Minangkabau bahwa dalam sepekan terakhir ada tiga gempa kuat yang dirasakan warga Sumbar. Ketiganya mengguncang dengan magnitudo antara 3 Skala Richter (SR) hingga 5 SR, dengan pusat gempa di Kepulauan Mentawai, Bukittinggi, dan terakhir Solok yang menimbulkan seorang korban jiwa.

"Ketiganya beda sebab dan lokasi. Tapi, gempa yang di Kabupaten Solok ini terjadi beruntun. Bahkan ada gempa susulan. Kita mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap gempa susulan," jelas IP. 

Baca juga:Candi Borobudur Dinilai Rentan Terkena Gempa Tektonik

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok, Sumatra Barat, mencatat ada tiga rumah yang mengalami kerusakan akibat gempa bumi berkekuatan M 5,4 Skala Richter (SR) pada Sabtu (21/7) sore. Setidaknya, ada dua nagari, setingkat kelurahan, yang tercatat ada rumah rusak akibat gempa. 

Satu rumah di Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, mengalami rusak berat sehingga menewaskan Bustami Buyuang (63 tahun). Korban tertimpa reruntuhan rumah.

Baca juga: Dua Kabupaten tak Jadi Penyelenggara Tour de Singkarak 2018

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement