REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO -- Sebanyak 13 warga mengalami cedera akibat peristiwa penembakan yang terjadi di Toronto, Kanada. Kepolisian Kanada mengatakan, insiden tersebut juga menewaskan dua orang lainnya, yakni pelaku penembakan serta satu wanita belia.
Insiden tersebut terjadi di persimpangan Danforth and Logan pada Ahad (22/7) malam waktu setempat. "Di antara para korban, ada satu anak yang saat ini berada dalam kondisi kritis," kata kepolisian setempat, seperti diwartakan BBC, Senin (23/7).
Aparat setempat mengatakan, beberapa korban yang mengalami luka tembak ringan telah ditangani di lokasi kejadian perkara. Sementara, korban yang mendapati cedera serius akibat peristiwa tersebut segera dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Otoritas Kanada saat ini tengah melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut. Mereka tengah menginterogasi saksi mata di TKP. Kepolisian hingga kini masih belum mengetahui motif pelaku saat melepaskan tembakan di lokasi terbuka.
Sementara, berdasarkan keterangan saksi mata di lapangan, Jody Steinhauer mengatakan, dia dan keluarga mendengar setidaknya ada 10 hingga 15 suara letusan layaknya sebuah ledakan petasan. Saat itu, Jody dan keluarganya tengah berada di sebuah restoran yang terletak tidak jauh dari lokasi kejadian.
"Kami mulai mendengar orang-orang berteriak di depan," ujarnya.
Sementara, saksi mata lainnya mengaku yang juga berada di dekat lokasi perkara mendengar setidaknya 20 suara tembakan dan magasin senjata yang diisi ulang berkali-kali. Dia mengatakan, saat itu kondisi di TKP terlihat kacau balau.
"Kemudian saya melihat pembantaian itu ketika saya berlari di jalan. Saya melihat setidaknya empat orang ditembak," kata saksi mata tersebut kepada CNN.