Senin 23 Jul 2018 15:18 WIB

Suhu Udara di Jepang Sangat Panas, Tertinggi dalam Sejarah

Gelombang panas menewaskan puluhan warga Jepang.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Nur Aini
Seorang perempuan mengusir panas dengan kipas portable di Tokyo, Senin (23/7). Jepang sedang dilanda panas ekstrem dengan suhu mencapai 41 derajat Celcisu.
Foto: AP Photo/Koji Sasahara
Seorang perempuan mengusir panas dengan kipas portable di Tokyo, Senin (23/7). Jepang sedang dilanda panas ekstrem dengan suhu mencapai 41 derajat Celcisu.

REPUBLIKA.CO.ID, SAITAMA -- Jepang mencatat suhu udara paling tinggi yakni 41 derajat celcius pada Senin (23/7). Beberapa pekan terakhir, gelombang panas terus menyerang sejumah wilayah di negara tersebut.

Di Kumagaya, Saitama pada pukul 14.16 PM waktu setempat suhu udara mencapai 41,1 derajat celcius, memecahkan rekor terpanas yang pernah terjadi yakni 41 derajat celcius pada Agustus 2013. Sementara itu, berdasarkan Badan Meteorologi Jepang Tokyo juga mengalami suhu udara terpanas yakni 40,8 derajat celcius.

Gelombang panas yang telah berlangsung selama beberapa pekan ini telah menelan korban jiwa lusinan di seluruh Jepang. Sebelumnya bencana banjir bandang juga sempat menyerang Jepang pada awal bulan ini.

Cuaca yang panas tersebut telah menyebabkan kematian lebih dar 40 orang dan puluhan ribu lainnya dirawat di rumah sakit. Pada Sabtu (21/7) saja, setidaknya 11 orang tewas diduga akibat heatstroke atau sengatan panas.

"Selama Senin berlangsung, setidaknya tiga orang, semuanya lansia, meninggal di sekitar Tokyo," kata pemerintah lokal, dikutip Asia Nikkei, Senin (23/7).

Departemen Pemadam Kebakaran Tokyo mengirimkan ambulans setidaknya 3.125 kali pada Ahad (22/7). Pada Senin, lebih dari 300 orang dibawa ke rumah sakit diduga terkena sengatan panas.

Terkait hal itu, masyarakat Jepang diimbau menambah konsumsi air putih mereka. Masyarakat juga diminta waspada terhadap kemungkinan sengatan panas.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement