Selasa 24 Jul 2018 00:01 WIB

Jepang Alami Suhu Tertinggi Sepanjang Sejarah

Jepang mencatat suhu udara paling tinggi 41 derajat Celcius.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Ani Nursalikah
Seorang perempuan mengusir panas dengan kipas portable di Tokyo, Senin (23/7). Jepang sedang dilanda panas ekstrem dengan suhu mencapai 41 derajat Celcisu.
Foto: AP Photo/Koji Sasahara
Seorang perempuan mengusir panas dengan kipas portable di Tokyo, Senin (23/7). Jepang sedang dilanda panas ekstrem dengan suhu mencapai 41 derajat Celcisu.

REPUBLIKA.CO.ID, SAITAMA -- Jepang mencatat suhu udara paling tinggi 41 derajat Celcius, Senin (23/7). Beberapa pekan terakhir, gelombang panas terus menyerang sejumlah wilayah di negara tersebut.

Di Kumagaya, Saitama pada pukul 14.16 waktu setempat suhu udara mencapai 41,1 derajat Celcius. Suhu ini memecahkan rekor terpanas yang pernah terjadi, yakni 41 derajat celcius pada Agustus 2013. Berdasarkan Badan Meteorologi Jepang, Tokyo juga mengalami suhu udara terpanas, 40,8 derajat celcius.

Gelombang panas yang telah berlangsung selama beberapa pekan ini telah menelan puluhan jiwa di seluruh Jepang. Sebelumnya, bencana banjir bandang juga sempat menyerang Jepang pada awal bulan ini.

Cuaca yang panas ini telah menyebabkan kematian lebih dar 40 orang dan puluhan ribu lainnya dirawat di rumah sakit. Pada Sabtu (21/7) saja, setidaknya 11 orang tewas diduga akibat heat stroke atau sengatan panas.

"Selama Senin berlangsung, setidaknya tiga orang, semuanya lansia, meninggal di sekitar Tokyo," kata pemerintah lokal, dikutip Asia Nikkei, Senin (23/7).

Departemen Pemadam Kebakaran Tokyo mengirimkan ambulans setidaknya 3.125 kali pada Ahad (22/7). Pada Senin, lebih dari 300 orang dibawa ke rumah sakit diduga terkena sengatan panas.

Terkait hal ini, masyarakat Jepang diimbau menambah konsumsi air mereka. Masyarakat juga diminta waspada terhadap kemungkinan sengatan panas.

Baca juga: 30 Orang Tewas Akibat Gelombang Panas di Jepang

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement