REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum menyatakan perbankan nasional tidak ikut membiayai pembelian saham divestasi PT Freeport Indonesia sebesar 51 persen.
Dalam diskusi di kantor Kementerian Kominfo Jakarta, Senin (23/7), Head of Corporate Communication and Government Relations Inalum Rendi Witular menjelaskan, pembelian saham divestasi Freeport senilai 3,85 miliar dolar AS seluruhnya dibiayai oleh bank asing.
"Semua akan dibiayai oleh bank asing karena bank lokal kita tidak mau memengaruhi fluktuasi rupiah. Kami mendapatkan informasi dari regulator yang menyarankan sebaiknya perbankan nasional tidak diikutsertakan," katanya.
Sesuai kesepakatan pokok-pokok perjanjian (head of agreement/HoA) yang ditandatangani pada 12 Juli 2018, Inalum akan membeli saham divestasi Freeport senilai 3,85 miliar dolar AS.