Senin 23 Jul 2018 15:50 WIB

PKS Ingin Capres-Cawapres tak Diumumkan Last Minute

Pengumuman lebih cepat akan memudahkan persiapan mesin politik di daerah.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Ratna Puspita
Sekjen PKS Mustafa Kamal
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Sekjen PKS Mustafa Kamal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mustafa Kamal mengatakan, partainya berharap pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang diusung bersama tidak diumumkan pada menit-menit akhir atau injury time. Dengan kata lain, PKS ingin capres-cawapres lebih cepat diumumkan bersama mitra koalisi.

“Kami mengharapkan satu peristiwa politik mengumumkan capres-cawapres dari PKS lebih dini. Kami mengharapkan pengumuman capres-cawapres bukan di last minute," kata Kamal di DPP PKS, Senin (23/7).

Tidak hanya pengumuman awal siapa capres-cawapres yang diusung PKS, Kamal juga mengharapkan akan ada pengumuman mitra koalisi lebih awal. "Kami menerima aspirasi pengurus, kader, dan simpatisan PKS yang menginginkan agar penetapan lebih awal terbentuknya mitra koalisi 2019 diharapkan akhir Juli 2018 ini," ujar dia.

Hal ini, menurutnya, diperlukan untuk semakin menyiapkan mesin politik di daerah, termasuk memantapkan koordinasi antarmitra parpol koalisi di daerah. Pentingnya pengumuman capres dan cawapres yang diusung PKS lebih awal ini, menurut dia, akan memberikan waktu lebih leluasa bagi kader PKS bekerja menyukseskan capres dan cawapres yang diusung PKS bersama mitra koalisi. 

“Kami bisa bergerak di tingkat akar rumput lebih dini," kata dia.

Bersama 34 DPW PKS se-Indonesia, Kamal menyebutkan, aspirasi dari kader dan pimpinan daerah mitra koalisi yang akan dibentuk mampu menjamin kader PKS sebagai capres atau cawapres. Namun, aspirasi ini, dia mengatakan, bukan berarti PKS akan berada di luar koalisi Gerindra jika PKS tidak dipilih sebagai cawapres.

Sebab, ia mengatakan, kerja sama politik telah terjadi dengan Gerindra dan PAN sejak lama. Selain itu, komunikasi politik terus dilakukan, khususnya kepada Gerindra.

Ia menambahkan, tren kerja sama ini akan memuncak di Pilpres 2019. Sekarang ini, komunikasi politik ini sudah mulai terjadi dengan Demokrat. 

"Jadi, PKS dengan fatsun politik yang ada akan mengumumkan bersama mitra koalisi dan PKS yakin akan dapat cawapres," ujarnya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement