Senin 23 Jul 2018 17:45 WIB

DPP Demokrat Sebut Dukungan ke Jokowi Bukan Sikap Partai

Proses pengambilan keputusan dilakukan secara demokratis.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Muhammad Hafil
Sekertaris Jendral Partai Demokrat - Hinca Panjaitan
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Sekertaris Jendral Partai Demokrat - Hinca Panjaitan

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA--Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan menyebut aspirasi DPD Partai Demokrat Jawa Timur yang mengusulkan dukungan kepada Joko Widodo sebagai sikap pribadi pengurus Partai Demokrat Jatim. Menurut Hinca, hasil Rakorda DPD Demokrat Jatim yang lebih memilih Jokowi dibandingkan Prabowo Subianto belum mencerminkan sikap partai.

Sikap partai, kata Hinca, diputuskan oleh Majelis Tinggi Partai Demokrat. "Suara dia itu, ada yang juga menyampaikan secara pribadi nggak masalah. Karena nggak menyangkut keputusan majelis tinggi partai. Kalau di daerah seperti itu keputusan tetap di majelis tinggi partai," ujar Hinca di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (23/7).

Menurut Hinca, keputusan rapat Majelis Tinggi Partai Demokrat pada 9 Juli lalu memang memberi kesempatan kepada kader Demokrat di seluruh daerah untuk menyuarakan aspirasinya berkaitan arah koalisi Partai Demokrat di Pilpres 2019.

Karenanya, pengurus Partai Demokrat menggelar rapat koordinasi untuk menyerap aspirasi. Aspirasi tersebut nantinya akan menjadi salah satu masukan Majelis Tinggi Partai Demokrat sebelum memutuskan arah koalisi Partai Demokrat, apakah bergabung dengan Jokowi, Prabowo atau poros lainnya.

"Mereka harus sampaikan hasilnya Rakorda kepada mejelis tinggi lewat DPP. Sekarang prosesnya sedang berlangsung. Yang baru masuk 14 totalnya 34. Hasilnya tidak mungkin kami umumkan nanti lah majelis tinggi yang memutuskan dan mengumumkan. Siapa capres/cawapres yang diusungnya," ujar Hinca.

Saat ditanyai seberapa besar pengaruh aspirasi kader Demokrat dengan putusan resmi partai, Hinca tak menjawab lugas.  Termasuk jika aspirasi kader Partai Demokrat seluruh Indonesia mayoritas ke salah satu calon.

"Butuh diskusi dan lobi bisa keluar dari kedalam. Sekarang terus bekerja. Sampai batas akhir pendaftaran ini ditutup 10 Agustus nanti. Saya nggak jawab itu, karena yang jawab nanti majelis tinggi," ujar Hinca

Karena menurut Hinca, proses pengambilan keputusan di Demokrat dilakukan secara demokratis. Keputusan yang diambil pun harus sesuai aspirasi dari internal dan eksternal Demokrat.

Hinca juga menjelaskan alur pengambilan keputusan di internal partai juga melalui berbagai pertimbangan. Namun sampai saat ini, majelis tinggi belum memutuskan apapun soal capres-cawapres dan arah koalisi.

"Pertimbangannya banyak dari dalam dari luar, merekam suara dari bawah. Dan begitu kami berdemokrasi. Bukan keputusan yang diambil diam-diam dari bawah terus," kata Hinca.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement