REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan aktivis yang tergabung dalam Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) dan Serikat Becak Jakarta melakukan aksi di depan Balai Kota, Jakarta. Aksi yang mereka gelar suntuk menolak pencalonan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan sebagai calon presiden (capres) atau calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.
Mereka menegaskan bahwa Anies harus menyelesaikan janji kampanye yang telah disampaikan pada saat (Pemilihan Kepala Daerah) Pilkada 2017 lalu. Koordinator JRMK Eny Rochayati mengaku khawatir karena Anies disebut-sebut akan dicalonkan sebagai capres atau cawapres.
JRMK merasa memiliki hak politik untuk menuntut Anies menyelesaikan pengabdiannya di Jakarta. Pasalnya, pasangan Anies-Sandi telah melakukan kontrak politik bersama mereka.
Eny melihat janji-janji kampanye ini sudah mulai dijalankan. Hingga saat ini, ia melihat ada progres yang baik dalam pelaksanaan janji kampanye itu. Ia menyontohkan tempat tinggal sementara (shelter) di Kampung Kunir dan Kampung Akuarium sudah dibangun.
Ada pula kelurahan yang bersedia memfasilitasi shelter selama kedua perkampungan mulai dibangun. Contoh lainnya, kata Eny, sekarang tidak ada lagi perampasan becak-becak. Perubahan ini sangat dirasakan oleh warga yang tergabung dalam JRMK. Oleh karena itu, mereka ingin janji-janji kampanye ini dilanjutkan hingga tuntas. "Sehingga memang ada hasil yang dirasakan oleh khususnya yang miskin karena selama ini di Jakarta yang miskin itu selalu ditinggal," ujar Eny.
Seorang warga Kampung Akuarium, yakni Tedi, mengaku sangat merasakan hasil kerja Anies selama delapan bulan menjabat sebagai gubernur. Misalnya pembangunan shelter, pembentukan Rukun Tetangga (RT) dan aktivasi kembali kartu identitas warga.
Seperti halnya Eny, ia mengaku khawatir bila Anies akan dijalankan dan maju sebagai capres atau cawapres. Ia khawatir janji-janji kampanye yang telah disampaikan tidak terealisasi.
Menanggapi aksi tersebut, Anies menemui para warga. Ia mengaku terharu mendengar apa yang disampaikan oleh perwakilan para warga. Ia berjanji akan menuntaskan janji-janji kampanye telah ia sampaikan. "Insya Allah perubahan itu akan diteruskan, akan dituntaskan, tidak akan berhenti," kata Anies.
Menurut Anies, ia bertanggung jawab untuk menuntaskan hal tersebut. Meski mengaku tak pernah merencanakan menjadi gubernur, ia ingin meneruskan pekerjaan yang telah dimulai sebelumnya. "Saya pun enggak pernah merencanakan jadi gubernur, kasihan saya juga bu. Tau-tau dapat tugas jadi calon, alhamdulillah kita bisa bekerja sama-sama untuk kebahagiaan warga semuanya," ujar dia.