Rabu 25 Jul 2018 01:17 WIB

JPO Dirobohkan, Bundaran HI Dipasangi Pelican Crossing

Lampu pejalan kaki ini dipasang di ujung utara dan selatan Jalan Thamrin.

Rep: Sri Handayani/ Red: Friska Yolanda
Petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta memperbaiki lampu pengatur lalu lintas di Jalan Asemka, Jakarta, Selasa (13/2).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta memperbaiki lampu pengatur lalu lintas di Jalan Asemka, Jakarta, Selasa (13/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan akan memasang lampu lalu lintas bagi pejalan kaki (pelican crossing) untuk menggantikan jembatan penyeberangan orang (JPO) yang dirobohkan di sekitar Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat. 

"Jadi JPO yang sekarang ada itu sedang dalam proses untuk diturunkan. Kita tidak lagi menggunakan CPU tetapi kita akan menggunakan penyeberangan di jalan atau pelican crossing yang akan segera di bangun begitu jembatan penyeberangannya turun," kata Anies di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (24/7). 

Menurut Anies, fasilitas ini akan memudahkan para warga, terutama yang memiliki kebutuhan khusus, misalnya ibu mengandung, orang tua, dan orang dengan difabilitas. Pelepasan JPO akan dikerjakan oleh PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta. Pelican crossing akan dibangun oleh Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans). 

Menurut Anies, pada awalnya pelican crossing akan dipasang di depan Bunderan HI saja. Namun, dalam rencana terbaru ditentukan akan ada dua pelican crossing, yaitu di ujung utara dan di ujung selatan Jalan Thamrin. 

Menurut Anies, saat ini tim dari Dishubtrans dan Dinas Bina Marga sedang melakukan survei untuk pemasangan pelican crossing. Ia memprediksi pengerjaan fasilitas itu bisa dimulai akhir pekan. 

Pelican crossing tersebut akan dibangun di empat titik. Biaya yang dianggarkan mencapai Rp 100 juta. Apabila jalur penyeberangan bawah tanah telah selesai dibangun, pelican crossing tersebut tidak lagi diaktifkan. 

"Jadi ini kita menggunakan pelican crossing karena jembatan bawah tanah yang disiapkan oleh MRT belum bisa digunakan sekarang," kata dia. 

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan pembangunan pelican crossing ini merupakan bentuk keberpihakan kepada pejalan kaki. Ia mengklaim sudah mendapat persetujuan dari perwakilan masyarakat, yakni koalisi pejalan kaki. 

"Ini salah satu ini untuk pertama kalinya koalisi pejalan kaki setuju sama saya," ujar dia. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement