REPUBLIKA.CO.ID, SACHSENRING -- Valentino Rossi menyalahkan motornya YZR-M1 Yamaha yang tidak konsisten pada paruh pertama MotoGP musim 2018. The Doctor tertinggal 46 poin dari pemimpin klasemen Marc Marquez. Saat ini, Rossi baru mengumpulkan 119 poin dan belum berhasil menjadi juara pada musim ini.
“Bagi saya, situasinya sangat jelas, Ducati dan Marquez sangatlah kuat dan kami bermasalah. Kami bergantung pada daya cengkram di setiap trek, bagaimana kondisi daya cengkram motor di tiap trek, di mana kami dapat kompetitif dan bertarung untuk podium," kata Rossi, seperti dilansir Motorsports, Selasa (24/7).
Terakhir kali Rossi berhasil menjadi juara pertama pada Grand Prix Belanda di Assen pada musim lalu. Pembalap asal Italia tersebut sudah lima kali naik podium di paruh musim 2018 ini. Rossi sudah empat kali juara tiga dan satu kali juara dua.
Rossi sadar peluangnya untuk bisa meraih juara pada musim ini cukup sulit baginya. Selain Marquez, saat ini Rossi dan rekan setimnya Maverick Vinales juga ditantang oleh Ducati yang terus lebih baik di setiap balapan.
"Saya tahu saya tertinggal 46 poin dari Marquez dan yang paling utama ia lebih kuat, secara realistis itu sulit tapi kami akan terus mencoba seperti biasanya, masih ada 10 balapan lagi yang tersisi dan kami dapat mengatasi beberapa masalah," tambah Rossi.
Yamaha meraih podium ganda dalam gelaran MotoGP Jerman pada 15 Juli lalu. Namun Rossi dan Vinales tak mampu mengejar Marc Marquez. Padahal Rossi sempat memimpin di awal-awal balapan. Sementara Vinales yang kesulitan di awal balapan berhasil naik ke posisi ketiga.
Rossi dan Vinales sudah mengeluhkan motor mereka sejak musim lalu. Persoalan daya cengkram dan elektronik menjadi masalah utama Yamaha. Rossi mengakui pada musim 2018 ini kondisi motornya sudah lebih baik dibandingkan sebelumnya.
“Saya mengatakan ini sejak pertama kali mengendarainya, namun kami masih perlu sedikit usaha untuk menjuarai balapan, sampai saat itu tiba, saya cukup senang tetap bisa kompetitif,” kata Rossi.