Selasa 24 Jul 2018 21:43 WIB

Terpantau 14 Titik Hotspot di Sumsel

Titik hotspot tersebut terpantau tersebar di lima kabupaten.

Rep: Maspril Aries/ Red: Andi Nur Aminah
Kapolres Muba AKBP Andes Purwanti dan Komandan Kodim Muba Mulyadi serta Kepala BPBD Muba, Haryadi Karim turun langsung meninjau lokasi yang rawan kebakaran, Selasa (24/7)
Foto: BPBD Muba
Kapolres Muba AKBP Andes Purwanti dan Komandan Kodim Muba Mulyadi serta Kepala BPBD Muba, Haryadi Karim turun langsung meninjau lokasi yang rawan kebakaran, Selasa (24/7)

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Satuan Tugas Siaga darurat bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) terus berupaya melakukan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di daerah ini. “Dari pantauan satelit Lapan Selasa (24/7) sampai pukul 18.30 WIB terpantau ada 14 titik hotspot. Titik hotspot tersebut terpantau tersebar di lima kabupaten,” kata Kepala BPBD Sumsel Iriansyah, Selasa (24/7).

Sebaran titik hospot tersebut berada dalam wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) sebanyak enam titik, Kabupaten Banyuasin sebanyak satu titik. Kemudian Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) sebanyak satu titik, Kabupaten Musi Rawas (Mura) sebanyak lima titik dan Kabupaten Empat Lawang sebanyak satu titik.

Sementara itu dari hasil patroli udara terpantau ada titik hotspot di wilayah Tulung Selapan dengan kondisi api sudah mengecil. Begitu juga di wilayah Pampangan dengan kondisi api mengecil.

Patroli udara juga dilakukan di wilayah Kabupaten Muba. Patroli menggunakan helikopter jenis Bolcow PK-EAA 105 yang langsung dipimpin Kapolres Muba AKBP Andes Purwanti, Komandan Kodim 0401 Muba Letkol Czi Mulyadi dan Kepala BPBD Muba Haryadi Karim.

Patroli udara dilakukan di wilayah Kabupaten Muba dan Kabupaten Banyuasin. Patroli ini menjangkau wilayah Sekayu, Batang Hari Leko, Mendis, Pulai Gading, Muara Medak, Kepayang, Muara Merang, Pinang Banjar, Sukajadi dan Rantau Bayur.

Usai patroli udara Kapolres Muba AKBP Andes Purwanti mengimbau kepada seluruh masyarakat Musi Banyuasin agar tidak membakar lahan karena sangat membahayakan dan merugikan banyak pihak. “Ada sanksi hukum yang berat kepada pelaku membakar lahan,” katanya.

Kapolres Muba juga mengimbau dan mengajak peran serta seluruh stakeholder pimpinan perusahaan, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat. “Mari bersama-sama kita sukseskan Asian Games XVIII, berjalan dengan aman, lancar dan bebas dari polusi asap akibat karhutla,” kata Kapolres perempuan pertama di Musi Banyuasin.

Berdasarkan data dari KPH Meranti dan KPH Lalan di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin masuk kategori rawan terjadinya karhutla karena dari luas Kabupaten Muba 14.265,96 Km2 terdapat lahan gambut seluas 374.360 Ha yang tersebar di 15 kecamatan. Khususnya di Kecamatan Bayung Lincir dan Kecamatan Lalan. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement