Rabu 25 Jul 2018 07:11 WIB

Tifatul: Karakter Prabowo tak Mengkhianati Teman Setia

PKS tetap mengharapkan posisi cawapres.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Muhammad Hafil
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tiba di kediaman Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Jalan Mega Kuningan Timur, Jakarta, Selasa (24/7).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tiba di kediaman Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Jalan Mega Kuningan Timur, Jakarta, Selasa (24/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrat dan Partai Gerindra semakin menunjukkan kedekatan. Bahkan keduanya dianggap telah sepakat untuk menjalin sebuah koalisi. Politikus PKS Tifatul Sembiring mengatakan bahwa dirinya tidak merasa takut ditinggalkan PKS meskipun Gerindra - Demokrat tampak mesra.

"So far bukan karekter Prabowo meninggalkan teman setia apalagi mengkhianati teman setia," kata Tifatul Sembiring di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (24/7).

Ia pun menyambut baik jika pada akhirnya Partai Demokrat dapat bergabung ke dalam koalisi. Menurut dia ada hal lain yang bisa dibicarakan jika nantinya keempat parpol bergabung.

"Nanti kalau empat (parpol) ini bisa bergabung menurut saya cukup bagus yah Gerindra, PKS, PAN, sama Demokrat saya pikir ini bagus supaya terjadi satu balancing kekuatan antara Pak Jokowi dan Pak Prabowo,  saya pikir baguslah," ujarnya.

Baca juga: PAN Tinggal Susun Platform Koalisi dengan Gerindra dan PKS

Tifatul menegaskan bahwa sikap politik PKS hingga saat ini masih mengharapkan posisi cawapres bisa diisi oleh kader PKS. Ia juga tidak ingin berandai-andai jika nantinya Prabowo memilih AHY sebagai cawapresnya.

"Ya kita bisa juga melihat keadaan Gerindra -  PKS sudah lama ini berkoalisi di mana di pilkada.  Di DPR dalam tanda kutip Demokrat kan baru mendekat lah, kami berharap teman setialah," tuturnya. 

Jalan koalisi Partai Demokrat dan Partai Gerindra di Pilpres 2019 sudah terbuka lebar pascapertemuan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Selasa (24/7) malam ini. Selanjutnya, kedua partai merencanakan pertemuan intensif lanjutan untuk mematangkan koalisi.

"Setelah pertemuan pertama malam hari ini, kami akan lanjutkan pembicaraan secara lebih mendalam dan substantif di hari-hari mendatang," ujar SBY usai bertemu dengan Prabowo di kediamannya  Jalan Mega Kuningan Timur, Jakarta, Selasa (24/7).

Baca: 'Apa Pun Hasil Prabowo-SBY, PKS Tetap Sekutu Gerindra'

SBY mengatakan hasil pertemuan hari ini juga akan dilaporkan ke Majelis Tinggi Partai Demokrat. Nantinya forum tertinggi di Partai Demokrat itu yang akan mengambil keputusan arah koalisi Partai Demokrat di Pilpres 2019. "Majelis tinggi akan mengambil keputusan dengan partai mana Demokrat akan berkoalisi dan pada saatnya nanti siapa capres dan cawapres yang kami usung dan calonkan," ujar SBY.

Prabowo pun turut mengamini pernyataan SBY tersebut, yakni setelah hari ini, kedua partai sepakat melakukan pembicaraan lanjutan melalui tim kecil masing-masing partai. "Hari hari akan datang tim kecil dari Gerindra akan intensif kerja dengan Tim kecil dari Demokrat," ujar Prabowo.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement