Rabu 25 Jul 2018 12:32 WIB

Putin dan Trump akan Kembali Bertemu

Trump dan Putin kemungkinan akan bertemu di sela-sela KTT G20.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin, bertemu di Helsinki, Finlandia.
Foto: VOA
Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin, bertemu di Helsinki, Finlandia.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pemerintah Rusia mengaku belum mendiskusikan rencana pertemuan kedua antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Kendati demikian, tak menutup kemungkinan kedua pemimpin akan menyempatkan bertemu ketika menghadiri forum-forum internasional.

"Ada pilihan lain yang dapat dipertimbangkan para pemimpin kami (untuk bertemu), termasuk Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Buenos Aires, Argentina. Putin dan Trump mungkin juga bertemu di forum internasional lain yang mereka ikuti, kemungkinan seperti itu pasti akan dibahas," kata pejabat Kremlin untuk urusan luar negeri, Yuri Ushakov seperti dikutip laman kantor berita Rusia TASS pada Selasa (24/7).

Baca juga, Putin dan Trump Manfaatkan Forum Internasional untuk Bertemu.

Pada 16 Juli lalu, Putin bertemu Trump di Helsinki, Finlandia. Itu merupakan pertemuan bilateral perdana bagi keduanya. Putin mengatakan, pertemuannya dengan Trump berjalan sukses.

photo
Presiden AS Donald Trump (kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) bersalaman dalam pertemuan di Helsinki, Senin (16/7).

Walaupun dalam beberapa aspek hubungan Rusia dan AS lebih buruk daripada saat Perang Dingin, tapi Putin berpendapat pertemuannya dengan Trump memungkinkan kedua negara memulai jalur menuju perubahan positif.

Berbeda dengan Putin, seusai pertemuan di Helsinki, Trump justru dihujani kritik oleh sejumlah politisi AS. Hal ini karena Trump tak membahas isu penting yang perlu mendapat klarifikasi dari Putin, seperti dugaan intervensi Rusia dalam pilpres AS tahun 2016.

Trump justru mengatakan tidak alasan bagi Rusia untuk mencampuri pilpres AS. Pernyataannya itu dinilai tidak mendukung hasil penilaian intelijen AS. Ia pun segera meralat pernyataannya. Ia mengklaim, ketika bertemu Putin, ia sebenarnya bermaksud mengatakan bahwa tidak ada alasan bagi Rusia untuk tidak mengintervensi pilpres AS.

Baca juga, Putin Puji Keberanian Trump Bertemu Kim Jong-un.

Setelah sibuk mengklarifikasi dan mengoreksi pernyataannya, Trump memutuskan mengundang Putin ke Washington pada musim gugur. Undangan tersebut dikabarkan akan diserahkan kepada Putin oleh Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement