REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Merayakan Hari Anak Nasional (HAN) pada Senin (23/7), Layanan Kesehatan Cuma-Cuma Dompet Dhuafa (LKC DD) Banten menggelar kegiatan pemeriksaan gigi bagi anak usia balita. Pemeriksaan diadakan di Panti Asuhan Yayasan Pembangunan Masyarakat Sejahtera (YPMS) pada TK Islam Pamastra, Pamulang, Tangerang Selatan, Rabu (25/7).
Penanggung jawab sekaligus Pelaksana Pemeriksaan Gigi pada Anak Usia Dini Bangun Sadewo menjelaskan, kegiatan ini bertujuan memberi kesadaran bahwa anak-anak Indonesia rentan mengalami permasalahan gigi dan mulut. "Hampir 80 persen penduduk Indonesia dan anak-anak menderita karies. Nyatanya, karies adalah salah satu pintu dari berbagai penyakit lainnya," tuturnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Dewo menambahkan, permasalahan gigi pada balita tidak bisa terlepas dari peranan orang tua dalam menjaga konsumsi makanan dan minuman. Di antaranya terlalu sering mengonsumsi asupan manis, seperti teh manis, permen dan susu tanpa diimbangi upaya yang cukup untuk menetralisir kondisi dalam mulut balita.
Atas kondisi ini, LKC Dompet Dhuafa Banten akan membuat sebuah program yang berkelanjutan terhadap permasalahan gigi anak. "Saat ini kami akan berkomitmen memberikan pelayanan paripurna kepada masyarakat, khususnya dalam permasalahan gigi pada anak, demi perkembangan anak yang lebih baik," ujar Dewo.
Kepala Sekolah TK Islam Pamastra, Rita mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kepada LKC Dompet Dhuafa Banten atas bantuan pelayanan kesehatan gigi yang diberikan kepada murid-muridnya. Ia berharap, kegiatan serupa dapat dilakukan secara rutin.
"Alhamdulillah, sekolah kami dapat kunjungan LKC Dompet Dhuafa, sementara ini kami tidak pernah mendapatkan pelayanan kesehatan seperti ini, selain itu juga murid-murid di sekolah kami rata-rata dari masyarakat yang kurang mampu," ucap Rita.
Manajer Program LKC Dompet Dhuafa Banten Dewi menuturkan, program ini ditujukan untuk melengkapi program kesehatan anak Dompet Dhuafa, yakni Jaring Kesehatan Ibu dan Anak (JKIA) dan Anak Indonesia Sehat (AIS). "Semua demi bersinergis dengan pemerintah untuk mewujudkan GENIUS (Gesit-Empati-Berani-Unggul-Sehat)," tuturnya.