Rabu 25 Jul 2018 16:26 WIB

Kemenag Ajak Umat Shalat Khusuf

Gerhana bulan total diprediksi terjadi pada 28 Juli 2018.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Umat Muslim melaksanakan Shalat Gerhana.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Umat Muslim melaksanakan Shalat Gerhana.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama Muhammadiyah Amin mengajak umat Islam melaksanakan shalat khusuf atau shalat gerhana bulan. Gerhana Bulan Total (GBT) atau khusuful qamar diprediksi akan kembali terjadi pada 28 Juli 2018.

Di menjelaskan hampir seluruh kawasan Indonesia dapat mengamati GBT tersebut. Awal gerhana diperkirakan mulai pukul 01.24 WIB hingga 05.19 WIB. Puncak gerhana akan terjadi pada pukul 03.21 WIB, dan akhir gerhana bulan total pada pukul 04.13 WIB.

"Saya mengajak umat Islam untuk melaksanakan shalat gerhana atau shalat khusuf karena akan ada gerhana bulan total," ujar Muhammadiyah kepada Republika.co.id, Rabu (25/7).

Menurut dia, Ditjen Bimas Islam juga telah menerbitkan seruan kepada Kepala Kanwil Kemenag agar menginstruksikan Kepala Bidang Urusan Agama Islam/Kepala Bidang Bimas Islam/Pembimbing Syariah, Kepala Kemenag Kabupaten/Kota, dan Kepala KUA untuk bersama para ulama, pimpinan ormas Islam, imam masjid, aparatur pemerintah daerah dan masyarakat untuk melaksanakan shalat gerhana bulan parsial di wilayahnya masing-masing.

“Pelaksanaan shalat gerhana disesuaikan dengan situasi dan kondisi daerahnya masing-masing,” katanya.

photo

Seperti dikutip dari laman resmi Kemenag, berikut tata cara shalat gerhana atau shalat khusuf.

a. Berniat di dalam hati.

b. Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa.

c. Membaca doa iftitah dan berta’awudz, kemudian membaca surah Al Fatihah dilanjutkan membaca surah yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih) sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah: “Nabi SAW menjaharkan (mengeraskan) bacaannya ketika shalat gerhana.” (HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901).

d. Kemudian ruku’ sambil memanjangkannya.

e. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan “sami’allahu liman hamidah, rabbana wa lakal hamd”.

f. Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca Al Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama.

g. Kemudian ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya.

h. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal).

i. Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali.

j. Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya.

k. Salam.

Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada jamaah yang berisi anjuran untuk berzikir, berdoa, beristighfar, dan bersedekah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement