REPUBLIKA.CO.ID, HAWAII -- Letusan gunung berapi Kilauea di Hawaii bisa berlangsung selama berbulan-bulan bahkan sampai bertahun-tahun dan mengancam penduduk di Big Island. Volume lava Kilauea lebih tinggi dari erupsi sebelumnya.
“Jika erupsi terus berlangsung seperti sekarang, kemungkinan dapat berlangsung selama satu tahun bahkan sampai dua tahun untuk berhenti,” ujar laporan ahli geologi pemerintah AS, dikutip dari The Guardian, Selasa (24/7).
Sedikitnya 712 rumah telah hancur dan ribuan penduduk dievakuasi sejak Kilauea erupsi pada 3 Mei lalu. Lava menyembur dari daerah yang sama sekitar 40 kilometer sisi timur Kilauea, seperti letusan pada 1840, 1955, dan 1960.
Letusan terpanjang terjadi pada 1955. Erupsi terjadi selama 88 hari dengan diselingi jeda.
Ahli geologi percaya letusan sebelumnya mungkin berhenti karena tekanan lava bawah tanah menurun karena beberapa celah terbuka di zona keretakan timur bawah Kilauea. Letusan saat ini berada di sekitar celah tunggal, memungkinkan tekanan lava tetap tinggi.
Sebuah sungai lava sepanjang 400 meter sekarang mengalir ke laut melalui saluran yang ditinggikan sekitar 16 hingga 22 meter di atas tanah. Laporan itu mengatakan, perubahan dalam aliran lava itu berisiko bagi masyarakat di bagian utara yang belum dievakuasi. Penduduk di selatan sudah dievakuasi.