Rabu 25 Jul 2018 20:39 WIB

Keracunan Makan Keong Sawah di Sukabumi Meluas ke Cisaat

Puncaknya pada Rabu siang puluhan warga mengalami mual dan muntah.

Rep: riga nurul iman/ Red: Muhammad Subarkah
Polres Sukabumi Kota mengamankan penjual dan pengolah makanan tutut yang diduga menyebabkan keracunan di Kecamatan Kadudampit, Sukabumi, yakni Da (42) dan ER (43), warga Kabupaten Cianjur, Rabu (25/7) sore. n riga nurul iman
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Polres Sukabumi Kota mengamankan penjual dan pengolah makanan tutut yang diduga menyebabkan keracunan di Kecamatan Kadudampit, Sukabumi, yakni Da (42) dan ER (43), warga Kabupaten Cianjur, Rabu (25/7) sore. n riga nurul iman

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Keracunan makanan tutut di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, meluas. Pasalnya, wilayah yang melaporkan kejadian keracunan bertambah satu kecamatan, yakni Kecamatan Cisaat.

Awalnya, kejadian keracunan makanan tutut dilaporkan terjadi di dua desa di Kecamatan Kadudampit, yakni Citamiang dan Sukamanis. Korban keracunan di Kecamatan Kadudampit mencapai sebanyak 55 orang. Namun, pada Rabu (25/7) siang dilaporkan warga dari Kecamatan Cisaat yang daerahnya berbatasan dengan Kadudampit mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan tutut.

Lokasi keracunan tersebut berada di Kampung Kawung Luwuk, RT 31 dan RT 32, di RW 06, Desa Gunungjaya, Kecamatan Cisaat. "Dari laporan yang saya terima ada 36 orang warga yang mengalami gejala keracunan akibat makan tutut,’’ ujar Camat Cisaat Budiyanto menerangkan ketika dihubungi Republika.co.id, Rabu (25/7) malam.

Sebelumnya, puluhan warga tersebut pada Ahad (22/7) membeli makanan tutut yang dipikul atau ditanggung. Penjual tutut keliling ini merupakan langganan atau sudah biasa berjualan di daerah sana.

Namun, pada Ahad malam, warga mulai ada yang mengeluhkan gejala keracunan. Puncaknya pada Rabu siang, puluhan warga mengalami mual dan muntah. Selanjutnya, tim puskesmas Selajambe, Kecamatan Cisaat, langsung menuju lokasi kejadian dan membuka posko kesehatan untuk memberikan penanganan medis.

Mayoritas korban keracunan, kata Budiyanto, ditangani di posko kesehatan. Sementara itu, satu orang dirawat di RS Betha Medika, Kecamatan Cisaat, dan satu lainnya mendapatkan infus di posko kesehatan. Saat ini, petugas masih melakukan penyisiran ke lapangan untuk memantau warga yang belum memeriksakan kesehatannya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement