REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- United Nations Children's Fund (UNICEF) memperingatkan tentang bahaya HIV bagi perempuan. Menurut laporan terbaru UNICEF remaja, dan terutama perempuan, menanggung beban epidemi AIDS global.
Sekitar 30 remaja terinfeksi HIV setiap jam. Mereka berusia 15 hingga 19 tahun di 2017. Dari jumlah itu, sekitar 20 atau dua pertiga adalah anak perempuan.
Mudahnya penyebaran virus tersebut dikalangan gadis remaja didorong oleh seks dini. Termasuk dengan pria yang lebih tua, kekerasan seksual, kemiskinan dan kurangnya akses ke layanan konseling dan tes.
"Di sebagian besar negara, wanita dan gadis tidak memiliki akses ke informasi, layanan, atau bahkan kekuatan untuk mengatakan tidak pada seks yang tidak aman. HIV tumbuh subur di antara yang paling rentan dan terpinggirkan, meninggalkan gadis remaja di pusat krisis," kata Direktur eksekutif UNICEF Henrietta Fore.
Laporan UNICEF, yang dipresentasikan pada Rabu (25/7) di konferensi AIDS di Amsterdam, mengatakan 130 ribu anak berusia 19 tahun atau di bawah itu meninggal karena AIDS pada tahun lalu. Sementara 430 ribu baru terinfeksi.
Jumlah remaja berusia antara 10 dan 19 tahun mendominasi dari tiga juta anak di bawah usia 19 tahun yang hidup dengan HIV.
Duta Besar UNICEF Angelique Kidjo yang berkontribusi pada laporan itu, mengatakan pemberdayaan ekonomi dan pendidikan sangat penting untuk mengatasi epidemi tersebut.
"Kita perlu membuat perempuan cukup aman secara ekonomi sehingga mereka tidak harus beralih ke pekerjaan seks. Kami perlu memastikan mereka memiliki informasi yang tepat tentang bagaimana HIV ditularkan dan bagaimana melindungi diri mereka sendiri," katanya.
UNAIDS mengatakan perang melawan epidemi AIDS, di mana 37 juta orang di seluruh dunia terinfeksi virus HIV dan tidak dapat disembuhkan, berada pada "titik genting". Dengan kematian menurun, tingkat pengobatan meningkat, tetapi tingkat infeksi HIV baru tetap tinggi.