REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski Ketua Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono sudah bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto untuk penjajakan koalisi tapi belum ada kesepakatan siapa calon presiden (capres) yang bakal diusung. Meski demikian, Sekjen Partai Demokrat, Hinca Panjaitan memberikan sinyal gerbang untuk mengusung Prabowo menjadi capres pada pilpres 2019 sudah terbuka lebar.
"Koalisinya kan terbuka luas dan biarkan tim kecil ini terus berjalan mematangkan sampai pada waktunya. Saya kira perbincangan tadi malam terang benderang dan Pak Prabowo kan sebagai capres," ujar Hinca saat ditemui di kediaman SBY di Kuningan, Jakarta, Rabu (25/7).
Hinca berkata, saat ini SBY juga melakukan pertemuan dengan Ketua Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan bersama rombongan di kediamannya. Zulkifli hadir didampingi sejumlah petinggi partai, salah seorangnya adalah Wakil Ketua Umum PAN, Hanafi Rais. Mereka datang ke kediaman SBY sekitar pukul 19.50 WIB dan disambung SBY.
Menurut Hinca pertemuan tersebut membahas hal yang sama ketika dengan Partai Gerindra, yaitu mengenai persoalan lima tahun ke depan dan perkembangan nasional. "Masih umum saja penjajakan dan bicara tukar pandangan bagaimana ke depan ini. Karena proses pendaftaran kan sudah dekat sekali, mudah-mudahan setelah mereka lepas berdiskusi akan ada yang disampaikan," ungkapnya. (Ali Mansur).
Dalam kesempatan yang sama, Hinca membantah jika partainya memberikan tawaran tinggi untuk bisa masuk koalisi pemerintah. Justru menurutnya, Partai Demokrat susah berusaha menjalin komunikasi dengan Presiden Joko Widodo sekitar satu tahun. Hanya saja ada hambatan yang membuat pihaknya tidak bisa mendukung Jokowi sebagai calon presiden (capres) pada pilpres 2019.
"Sama sekali tidak, cuma ngajak diskusi kan bagaimana ke depan. Namanya berkoalisi tadi disebut mutual respect harus ada, mutual understanding juga harus ada," kata Hinca.
Partai Demokrat, kata dia, tidak pernah memberikan syarat atau tawaran tinggi dalam menjalankan koalisi. Ia mencontohkan, bagaimana penjajakan untuk terbentuknya koalisi dengan Partai Gerindra.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bersama dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyapa wartawan sebelum melakukan pertemuan di Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (24/7).
Dalam pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, pihaknya menyinggung syarat-syarat tertentu. Bahkan Partai Gerindra tidak menjadikan kadernya calon wakil presiden (cawapres) sebagai harga mati.
Sebelumnya, SBY menyampaikan Partai Demokrat juga pernah menjalin komunikasi dengan Presiden Joko Widodo. Dalam perjalanannya ditemukan banyak kendala yang membuat hubungannya tidak berjalan dengan baik. SBY juga enggan merinci apa kendala yang membuat Partai Demokrat tidak bisa mendukung Joko Widodo untuk pilpres 2019. Namun dia menegaskan koalisi bisa terbangun jika saling percaya dan menghargai.
"Pak Jokowi juga berharap Demokrat di dalam, tapi kami menyadari banyak rintangan dan hambatan," terang Presiden keenam RI itu.