REPUBLIKA.CO.ID, POSO -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla mengatakan, keberadaan Pesantren Gontor di Poso, Sulawesi Tengah dapat memberikan dorongan kepada generasi muda agar mendapatkan ilmu pengetahuan yang seimbang antara ilmu agama dengan ilmu pengetahuan umum. Keberadaan Pesantren Gontor tersebut juga bertujuan agar membentuk pandangan Islam wasathiyah atau Islam moderat.
"Pondok ini awalnya didirikan dengan niat agar ada pesantren di Poso yang mempunyai pandangan Islam yang menengah, yang wasathiyah dan juga tentu memiliki pengetahuan yang baik sebagai bekal untuk generasi muda kita," ujar Jusuf Kalla, Rabu (25/7).
Didirikannya Pesantren Gontor di Poso sangat berperan penting untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, bahwa Islam merupakan agama rahmatan lil alamin yang menyebarkan pesan damai dan saling bersaudara. Jusuf Kalla mengatakan, kehadiran Pesantren Gontor di Poso telah memberikan makna yang besar bagi kemajuan bangsa.
Pesantren Gontor telah berdiri selama 10 tahun di Poso. Jusuf Kalla mengapresiasi kemajuan pembangunan fasilitas, maupun sistem pendidikan pondok pesantren tersebut yang kini sudah lebih baik. "Kita semua menghargai Ponpes Gontor dimanapun selalu menunjukkan kemajuan, menunjukkan dorongan agar para santri belajar dengan baik dan juga hidup dengan baik dengan etika yang baik," kata Jusuf Kalla.
Jusuf Kalla mengatakan, keberadaan Pondok Pesantren Gontor melengkapi pesantren-pesantren lain yang sudah lebih dahulu berdiri di Poso dalam mendakwahkan Islam moderat. Adapun saat ini pesantren sudah tidak dibedakan lagi dengan sekolah umum lainnya. Oleh karena itu, Jusuf Kalla meminta agar mutu pendidikan di pondok pesantren harus dijaga dengan baik.
Mutu pendidikan di pondok pesantren harus menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan. Dengan demikian, maka pesantren di Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara lain. Adapun, Jusuf Kalla menekankan, Pesantren Gontor yang mengusung slogan sebagai pesantren modern harus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Modern artinya mengikuti perkembangan, baik keilmuan, kecakapan, dan juga pengetahuan agama yang baik," ujar Jusuf Kalla.
Ikuti Whatsapp Channel Republika