Kamis 26 Jul 2018 04:37 WIB

Lapangan Banteng Diresmikan, Ada Pekik 'Terima Kasih Ahok!'

Lapangan Banteng telah rampung direvitalisasi.

Rep: Sri Handayani/ Red: Andri Saubani
Foto udara Monumen Pembebasan Irian Barat di Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (23/7).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Foto udara Monumen Pembebasan Irian Barat di Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (23/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan pada Rabu (25/7) meresmikan hasil revitalisasi Taman Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Namun, di tengah acara berlangsung, sejumlah orang berbaju kotak-kotak terdengar meneriakkan nama Ahok-Djarot.

Sumber teriakan berasal dari sejumlah orang berbaju kotak-kotak khas pendukung Ahok-Djarot saat kampanye Pilkada 2017. Tak jelas tujuan mereka hadir dalam pertemuan tersebut, namun mereka mengungkapkan rasa terima kasih pada Ahok.

“Terima kasih Ahok!” ujar mereka berkali-kali secara serentak.

Para simpatisan ini juga membentangkan sebuah spanduk besar. Dalam spanduk tersebut dituliskan bahwa revitalisasi tersebut merupakan karya Ahok-Djarot. Mereka seakan ingin menunjukkan rasa tidak terima Anies meresmikan proyek tersebut.

“Terima kasih Basuki-Djarot atas karya revitalisasi ruang terbuka hijau (RTH) Lapangan Banteng,” demikian bunyi tulisan di spanduk mereka.

Meski disambut teriakan, Gubernur DKI Jakarta terus menyampaikan sambutannya. "Alhamdulillah proses perancangan ini telah berjalan dengan baik dan kita sama-sama pada malam hari ini menyaksikan Lapangan Banteng sebagai  lapangan yang bersejarah, kembali ditata," ujar dia dari atas panggung.

Anies menceritakan, Lapangan Banteng memiliki sejarah yang panjang. Sekitar 1632, tempat itu masih disebut Lapangan Paviliun. Sesudah perang Napoleon Jerman-Inggris, lapangan itu dinamai Lapangan Singa dan sesudah Kemerdekaan menjadi Lapangan Banteng.

Anies menilai lapangan itu dirancang dengan baik. Desain ruang terbuka tersebut memungkinkan warga saling berinteraksi. Dengan begitu, warga bisa melakukan kegiatan bersama. Kawasan itu juga memungkinkan berbagai kegiatan olahraga, seni, dan budaya terfasilitasi.

Anies berharap Lapangan Banteng menjadi salah satu ikon utama di Jakarta dan Indonesia. Tempat itu merupakan simbol perjuangan. Ia berharap perjuangan yang pernah ditorehkan anak-anak muda di zamannya bisa diteruskan. Ia juga menceritakan perjalanan panjang pembebasan Irian Barat.

Acara berlanjut dengan berbagai hiburan. Namun, pendukung Ahok-Djarot tak henti meneriakkan nama idolanya. Mereka juga menyanyikan lagu-lagu yang sering dikumandangkan saat masa Pilkada 2017.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement