REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terus berupaya menjalin komunikasi dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. SBY mengklaim selama sepuluh tahun ini selalu berusaha menjalin komunikasi.
"Ikhtiar untuk saya bisa menjalin komunikasi mungkin saya lakukan selama sepuluh tahun. Mendiang Taufik Kiemas sahabat saya juga berusaha untuk memulihkan silaturahmi kami berdua. Jadi bukan tidak adanya kehendak diantara kedua belah pihak, tapi Allah belum menakdirkan," keluh SBY SBY di kediamannya, Jakarta, Rabu (25/7) malam.
Meski sampai detik ini hubungannya dengan putri Proklamator Soekarno itu belum membaik, SBY mengaku tetap menghormati Presiden Republik Indonesia ke-5 tersebut. "Tidak akan pernah hilang hormat saya kepada beliau. Tapi memang Tuhan belum menakdirkan hubungan kami belum kembali normal," tutur SBY.
SBY mengakui beberapa kali Presiden Jokowi mengajaknya untuk masuk ke dalam pemerintahannya namun ia mengakui bahwa rencana bergabungnya Partai Demokrat terkendala dengan masalah hubungannya Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang hingga sekarang diakuinya belum pulih.
“Dia (Jokowi) jawab ya bisa karena presidennya saya, tapi itu pertanyaan bagi saya karena melihat realitas hubungan Bu Mega sama saya belum pulih tapi saya pikir yang ajak Pak Jokowi dan kalau Demokrat ada di dalam, why not?," jelasnya.
Selain itu, dirinya juga membantah pernyataan Ketua Umum PPP M. Romahurmuziy yang mengatakan bahwa seolah-olah SBY tidak berkoalisi lantaran syarat cawapres yang tidak diwadahi. "Saya harap bung Romy harus hati-hati dan saya harap berhenti mengeluarkan statemen," ungkapnya.