REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menargetkan 31,9 juta anak Indonesia mendapatkan imunisasi Measles Rubella. Pemberian imunisasi yang dilakukan selama Agustus hingga September 2018 itu diberikan secara gratis.
"Ya (gratis). Sebanyak 31.900.000-an jadi sasaran (imunisasi MR)," kata Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan, Ditjen P2P Kemenkes Vensya Sitohang saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (26/7).
Vensya mengatakan, sebanyak 43.949.340 dosis vaksinasi imunisasi ini telah disiapkan. Kini pihaknya terus mendistribusikan vaksin ini ke 28 provinsi dan sejauh ini tidak ada kendala.
"Boleh diklarifikasi ke Direktorat Oblik Ditjen Faralkes karena mereka yang distribusi, bukan kami," ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Kesehatan Keluarga Kemenkes Eni Gustina mengatakan, persiapan pelaksanaan imunisasi ini terus berjalan. "Vaksin sebagian besar sudah berada di provinsi, kota, dan kabupaten. Alat dan perlengkapan imunisasi sudah ada di sana (28 provinsi)," katanya saat Temu Media yang bertemakan ”Anak Indonesia, Anak GENIUS (Gesit, Empati, Berani, Unggul, Sehat) dengan sub tema “Anak Genius, Tumbuh Kembang Optimal”, di Jakarta, Selasa (24/7).
Hingga kini, ia menyebut distribusi vaksin disebarkan sesuai jumlah sasaran imunisasi. Jadi, kata dia, vaksin hanya akan didistribusikan sesuai kebutuhan di kota masing-masing.
"Kami juga mempersiapkan pelatihan (imunisasi MR)," ujarnya.
Perempuan yang juga Ketua Bidang Pelaksana Pokja Imunisasi MR ini menambahkan, Kemenkes menargetkan anak-anak berusia 9 bulan sampai 15 tahun di luar Pulau Jawa bisa mendapatkan imunisasi MR. Ia menyebut pelaksanaannya nanti dibagi menjadi dua yaitu pelajar dan anak-anak sekolah selama Agustus mendatang dan selama September khusus untuk anak-anak balita. Ia berharap, seluruh anak-anak bisa mendapatkan imunisasi tersebut.
"Target cakupan imunisasi bisa 100 persen," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Satuan Tugas ( Satgas) Imunisasi Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Soedjatmiko menambahkan, vaksinasi MR dibutuhkan untuk mencegah penyakit yaitu campak dan rubella. Ia menjelaskan, campak bisa menjadi berbahaya untuk penderitanya terutama jika terjadi wabah.
Sementara rubella bisa menjadi berbahaya terutama kalau terjadi di kalangan ibu hamil dan bayi di kandungannya. Ini karena bayi yang lahir bisa mengalami kecacatan buta dan otaknya kecil. "Karena itu, imunisasi MR dibutuhkan karena bisa mencegah penyakit. Imunisasi ini terbukti aman dan sudah digunakan negara-negara lain," ujarnya.