REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo mengatakan, partainya tidak terlalu menetapkan banyak syarat untuk cawapres. Ia menegaskan, sosok yang dicari partainya adalah yang dapat menaikkan elektabilitas partai dan bekerjasama.
Meskipun demikian, Edhy enggan menjelaskan lebih jauh bagaimana perkembangan bursa cawapres untuk mendampingi Prabowo. "Kita masih ada 16 hari. Kita mohon waktu," kata Edhy usai Rapat Koordinasi Teknis di kediaman Prabowo Subianto, di Hambalang, Bogor, Rabu (25/7).
Edhy mengatakan, pada pertemuan dengan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) salah satu hal yang dibahas adalah mengenai koalisi. Ia mengatakan, kedua partai memiliki dua pandangan yang sama.
"Yang jelas pertemuan waktu itu sudah ada kesepakatan utama untuk kita dalam satu paham pemikiran tentang negara ini. Tidak ada perdebatan," kata Edhy.
Edhy juga menyebut SBY tidak mengatakan siapa cawapresnya. Menurut Edhy, SBY memang menyiapkan nama cawapres akan tetapi nama tersebut tidaklah mutlak.
"Tidak masalah kalau AHY jadi cawapres. Tinggal bagaimana nanti pematangannya," kata dia.
Pada Rabu (25/7), Gerindra menggelar rakornis dalam rangka evaluasi hasil kerja usai rakornas. Edhy mengatakan hal-hal yang dibahas terkait Pilkada 2018 lalu, hingga persiapan menghadapi Pemilu 2019.
Sebelumnya, SBY menemui Prabowo Subianto di kediaman SBY, Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (24/7). Pertemuan itu berisi tentang menyepakati beberapa hal terkait pemilihan presiden mendatang.