Kamis 26 Jul 2018 14:42 WIB

Gelombang Tinggi Sisakan Kerusakan di Pantai Gunungkidul

Pantai Gesing, Pantai Ngrenehan, Pantai Baron dan Pantai Kukup terbilang aman

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Esthi Maharani
Suasana Pantai Drini di Kabupaten Gunungkidul, DIY, beberapa saat usai terhantam gelombang, Rabu (25/7).  Gelombang tinggi yang terjadi mengakibatkan kerusakan sejumlah fasilitas wisata di bibir pantai.
Foto: DOK SAR Baron
Suasana Pantai Drini di Kabupaten Gunungkidul, DIY, beberapa saat usai terhantam gelombang, Rabu (25/7). Gelombang tinggi yang terjadi mengakibatkan kerusakan sejumlah fasilitas wisata di bibir pantai.

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNGKIDUL -- Gelombang tinggi menghantam hampir seluruh pesisir pantai yang ada di DI Yogyakarta. Di Kabupaten Gunungkidul, gelombang tinggi menyisakan kerusakan di sarana dan prasarana yang ada di pantai-pantai.

"Gelombang tinggi terdampak ke semua pantai di Kabupaten Gunungkidul," kata Koordinator SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul (Baron), Marjono, kepada Republika, Kamis (26/7).

Ia mengatakan, dari semua pantai yang ada hanya empat pantai yang terbilang aman dari dampak gelombang tinggi yakni Pantai Gesing, Pantai Ngrenehan, Pantai Baron dan Pantai Kukup.

Di Pantai Baron, warga sudah memindahkan kapal-kapal sebelum gelombang tinggi diprediksi menghantam kawasan tersebut. Hanya saja, tempat parkir kapal terkena imbas gelombang tinggi.

"Garasi kapalnya sempat terkena karena begitu tingginya gelombang," ujar Marjono.

photo
Suasana Pantai Drini di Kabupaten Gunungkidul, DIY, beberapa saat usai terhantam gelombang, Rabu (25/7). Gelombang tinggi yang terjadi mengakibatkan kerusakan sejumlah fasilitas wisata di bibir pantai.

Secara umum, gelombang pasang menghantam pantai-pantai yang ada di Kecamatan Saptosari, Kecamatan Tanjungsari dan Kecamatan Tepus. Gelombang yang paling tinggi terjadi dua hari terakhir yaitu 25-25 Juli 2018.

SAR Baron mencatat sejumlah kerusakan. Satu unit Pos Pantau SAR di Pantai Nguyahan roboh, satu gazebo dan dua lapak ikan hias hilang di Pantai Kukup, 25 unit gazebo hilang dan 115 gazebo rusak berat di Pantai Sepanjang.

Lima rumah makan hilang, 12 rumah makan rusak, 20 gazebo hilang, satu Pos Sar hilang dan satu tower tsunami BPBD di Pantai Drini. Empat warung makan, satu rumah penginapan dan delapan gazebo hilang di Pantai Ngandong.

Di Pantai Watu Lawang 15 warung makan hilang, 30 gazebo hilang dan 10 gazebo rusak. Di Pantai Indrayanti satu rumah makan rusak, 15 gazebo hilang, 40 gazebo rusak, satu kios bakso rusak dan satu kios kaca mata hilang.

photo
Suasana Pantai Drini di Kabupaten Gunungkidul, DIY, beberapa saat usai terhantam gelombang, Rabu (25/7). Gelombang tinggi yang terjadi mengakibatkan kerusakan sejumlah fasilitas wisata di bibir pantai.

Di Pantai Somandeng 13 warung makan rusak, 40 gazebo hilang dan tiga gazebo rusak. Di Pantai Gesing tiga warung makan rusak, empat emplek-emplek rusak dan satu warung makan rusak. Di Pantai Baron tiga kapal rusak.

Di Pantai Sadranan 10 warung makan hilang, lima gazebo rusak dan satu mushola rusak. Di Pantai lili satu gazebo hilang dan enam gazebo rusak. Di Pantai Ngrumput 9 warung makan rusak.

Selain itu, kerusakan turut menimpa rumah masyarakat yang lokasinya tidak jauh dari bibir pantai. Di Pantai Sundak ada empat rumah rusak berat, satu rusak seang, tujuh gazebo hilang, 10 gazebo rusak dan 13 warung makan rusak.

Keterangan hilang sendiri berarti rusak dihantam dan terbawa gelombang. Meski begitu, Mujono menambahkan, gelombang terbilang cukup landai pada Kamis (27/7) pagi.

"Untuk hari ini sudah landai," kata Mujono.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement