Kamis 26 Jul 2018 18:11 WIB

Wasekjen Demokrat Bandingkan SBY dengan Jokowi Soal Cawapres

Wasekjen Demokrat mengatakan Jokowi harusnya percaya diri mengumumkan cawapresnya.

Rep: Ali Mansur/ Red: Bayu Hermawan
Didi Irawadi Syamsudin
Foto: Republika / Tahta Aidilla
Didi Irawadi Syamsudin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Demokrat Didi Irawandi membandingkan saat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) maju menjadi capres di pilpres 2009, dengan Joko Widodo yang kembali menjadi capres di pilpres 2019. Saat itu, SBY sudah percaya diri mengumunkan calon wakil presiden (cawapres) sejak jauh hari.

"Kalau kita ingat 2009, jauh sebelum pendaftaran Pak SBY sudah berani menunjukkan cawapresnya, yaitu Pak Boediono, tidak perlu menunggu injury time," ujar Didi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (26/7).

Didi menambahkan, apa yang dilakukan oleh SBY adalah tidak lain agar publik memiliki banyak waktu untuk bisa menilai kekurangan dan kelebihannya dan mempelajari rekam jejak calon cawapresnya. Kemudian juga bertujuan agar publik tidak merasa tertipu atau 'membeli kucing dalam karung'. Oleh karena itu, dia meminta agar Joko Widodo segera mengeluarkan nama cawapresnya tersebut.

"Jadi tidak perlu menunggu injury time, kan katanya sudah sangat solid. Keluarkanlah yang ada di kantongnya supaya orang tidak menebak-nebak," katanya.

Baca juga: Jokowi: Cawapres Sudah Ada, Tinggal Diumumkan

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sudah mengantongi nama yang akan diajak untuk mendampinginya sebagai calon wakil presiden (cawapres) pada pemilihan presiden 2019. Namun, nama ini masih dirahasiakan dan segera diumumkan.

"Sudah ada (nama capwapresnya) tinggal diumumkan," kata Jokowi usai menghadiri rembuk nasional aktivis 98 di Jiexpo Kemayoran, Sabtu (7/7).

Jokowi mengatakan ia akan mengumumkan cawapresnya saat waktunya sudah tepat. "Tunggu. Ini kan tinggal nunggu berapa hari, masa' gak sabar," ujarnya.

Baca juga: Demokrat tak Paksakan AHY Jadi Cawapres Prabowo

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement