Kamis 26 Jul 2018 19:07 WIB

Dompet Dhuafa akan Distribusikan Hewan Kurban ke Pelosok

Dompet Dhuafa menargetkan menghimpun 25 ribu hewan kurban setara kambing.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Gita Amanda
Hewan kurban di Jakarta (ilustrasi).
Foto: ROL/Abdul Kodir
Hewan kurban di Jakarta (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tebar Hewan Kurban (THK) Dompet Dhuafa tahun ini menargetkan menghimpun 25 ribu hewan kurban setara kambing. Maka dana yang yang harus dikumpulkan Dompet Dhuafa untuk menghimpun hewan kurban sebanyak itu sekitar Rp 50 miliar. THK Dompet Dhuafa akan mendistribusikan daging kurban ke pelosok-pelosok.

Direktur Program Dompet Dhuafa Filantropi, M Sabeth Abilawa, mengatakan harga hewan kurban yang dijual Dompet Dhuafa tahun ini dan tahun lalu tidak ada perbedaan, harganya Rp 1.975.000 per ekor. Hewan kurban yang dihimpun Dompet Dhuafa akan didistribusikan ke 34 provinsi di Indonesia.

"Hewan kurban diutamakan didistribusikan ke pelosok-pelosok, tidak ada yang di kota," kata Sabeth kepada Republika.co.id usai diskusi Menjawab Panggilan Zaman, Tebar Hewan Kurban Sasar Jutaan Penerima Manfaat di Yello Hotel, Kamis (26/7).

Ia menerangkan, THK juga akan mendistribusikan hewan kurban ke lima negara. Di antaranya ke Myanmar dan Bangladesh untuk orang-orang Rohingya di pengungsian. Hewan kurban Juga akan didistribusikan ke Filipina, Palestina dan Suriah.

Ia menyampaikan, Dompet Dhuafa juga membina 1.500 peternak yang bergabung dengan 55 koperasi binaan Dompet Dhuafa. Di masing-masing koperasi ada sekitar 30 peternak. Koperasi tersebut tersebar di seluruh Indonesia.

Ia menerangkan, Dompet Dhuafa memberikan modal kepada para peternak untuk membeli bibit hewan kurban. Menjelang Idul Adha, Dompet Dhuafa membeli hewan kurban tersebut dengan uang dari para pekurban. Kemudian hewan kurban tersebut didistribusikan untuk masyarakat di pelosok yang benar-benar berhak mendapatkan daging kurban.

"Dompet Dhuafa memberi modal di awal untuk membeli bibit hewan kurban, di hari Idul Adha (hewan kurban) dibeli Dompet Dhuafa, peternak hanya tinggal memelihara," ujarnya.

Ketua Kelompok Ternak Paguyuban Pagar Sembalun di Nusa Tenggara Barat (NTB), Suhilwadi mengatakan, momen kurban sangat ditunggu-tunggu oleh warga desa. Sebab masyarakat di daerah Sembalun jarang menyantap daging. Mungkin masyarakat hanya menyantap daging saat hari Idul Adha saja.

"Semoga di tahun berikutnya, pemotongan dan distribusi kurban juga bisa kita jangkau ke desa lain dari wilayah Sembalun terdekat," ujarnya.

Dompet Dhuafa menyampaikan, THK yang sudah bergulir sejak 1994 hingga 2017 telah mendistribusikan 237.520 ekor hewan kurban setara kambing. Penerima manfaatnya sebanyak 4.911.208 kepala keluarga yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia. Dompet Dhuafa kembali mengajak masyarakat untuk berkurban melalui THK, ada lima manfaat yang dapat dipetik.

Pertama, mewujudkan pemerataan daging kurban dengan mendistribusikan daging ke wilayah yang membutuhkan. Kedua, masyarakat mendapatkan laporan kurban secara transparan sehingga keterpercayaan tetap terjaga. Ketiga, melalui THK masyarakat diajak untuk turut membantu memberdayakan peternak lokal yang sudah melalui tahapan seleksi serta pendampingan oleh Dompet Dhuafa.

Keempat, masyarakat mendapatkan hewan kurban yang berkualitas. Kelima, masyarakat diajak untuk mendukung ketahanan pangan nasional dengan adanya penyebaran kurban yang merata. Melalui THK Dompet Dhuafa diharapkan dapat tercipta kebutuhan gizi yang cukup.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement