Kamis 26 Jul 2018 20:13 WIB

Indonesia Kekurangan Guru PAI, Ini Saran Ketua DPR

Pondok pesantren bisa digandeng untuk menarik minat santri menjadi guru.

Red: Agung Sasongko
Guru Agama Islam (Ilustrasi)
Foto: Antara
Guru Agama Islam (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Ketua DPR Bambang Soesatyo merespons persoalan tentang kurangnya guru pendidikan agama Islam (PAI). Merujuk data Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama (Kemenag), saat ini terdapat kekurangan 26 ribu guru PAI. 

Bambang mengatakan, harus ada solusi untuk mengatasi persoalan itu. Menurutnya, Kemenag dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) harus melakukan pembenahan demi mengatasi kekurangan guru PAI. 

“Lakukan pembenahan sistem perekrutan, seleksi, pendidikan dan pelatihan terhadap guru PAI. Kemendikbud bisa menggandeng pondok-pondok pesantren untuk menarik minat santri menjadi guru, sehingga jumlah guru PAI dapat tercukupi sesuai dengan kebutuhan serta memiliki kualitas yang baik,” ujar Bamsoet -sapaan akrabnya- di Jakarta, Kamis (26/7).

Legislator Golkar itu menambahkan, Kemenag dan Kemendikbud sebaiknya segera bekerja sama memetakan kebutuhan guru PAI. Selanjutnya, hasil pemetaan itu menjadi acuan dalam membuka jurusan atau program studi di perguruan tinggi untuk mencetak calon guru PAI. 

“Agar didapat guru atau tenaga pengajar PAI yang kompeten sesuai dengan bidangnya,” cetusnya.

Selain itu, Bamsoet juga mendorong Kemendikbud untuk meningkatkan pengawasan dalam menentukan kualitas dan kompetensi guru PAI. “Sehingga guru PAI benar-benar kompeten dan profesional,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement