Kamis 26 Jul 2018 21:50 WIB

Pengamat: Kecil Kemungkinan AHY Jadi Cawapres

Demokrat dinilai seharusnya tidak perlu terlalu ngotot untuk mengusung AHY

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Karta Raharja Ucu
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto didampingi putra Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Edhie Baskoro Yudhoyono di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu (18/7).
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto didampingi putra Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Edhie Baskoro Yudhoyono di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu (18/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemungkinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari Partai Demokrat untuk diusung sebagai cawapres Prabowo Subianto dinilai semakin kecil. Menurut Pengamat politik Lembaga Survei KedaiKopi (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) Hendri Satrio, penyebabnya karena partai politik lainnya tahu kalau menjadikan AHY sebagai cawapres hanya menguntungkan Demokrat, tidak menguntungkan parpol lainnya.

"Karena AHY sudah terbukti kalah dan elektabilitasnya di survei dan di lapangan juga tidak terlalu baik. Jadi kalau dipaksakan, AHY sama sekali tidak ada counter effect buat parpol lain selain Demokrat," ujar Hendri kepada Republika.co.id, Rabu (25/7).

Ia menilai Demokrat seharusnya tidak perlu terlalu ngotot untuk mengusung AHY. Kecuali syarat presidential threshold bisa menjadi 0 persen, Demokrat bisa mengusung AHY sebebas-bebasnya.

Baca Juga: Pengamat: Demokrat Hanya Jadi Penonton Jika Paksakan AHY

Terkait dengan rencana pertemuan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan PAN nanti malam, Hendri menilai kalau ini merupakan manuver SBY untuk mengajak PAN bergabung. Namun tentunya Demokrat harus dapat mengajak satu parpol lagi, misalnya PKS, untuk memenuhi syarat presidential threshold.

Meskipun begitu, kemungkinan tersebut sangat kecil. Karena PAN dan PKS lebih mungkin mendukung Prabowo.

"Pasti ada kemungkinan demokrat ajak PAN sendiri, tapi mereka tidak bisa berdua saja. Jadi Demokrat sendirian (kalau tidak dukung Prabowo)," ujar Hendri.

Sebelumnya diketahui SBY dijadwalkan bertemu dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan pada malam ini, Rabu (25/7). Pertemuan direncanakan berlangsung di kediaman SBY, Mega Kuningan, Jakarta.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement