REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musisi tak selalu identik dengan dunia gemerlap. Glamour. Musisi Dwiki Dharmawan salah satunya yang membuktikan itu, bahkan tak tanggung-taggung jika kepiawaiannya bermusik ditularkan kepada para santri.
Di Pesantren Modern Internasional (PMI) Dea Malela di Desa Pamangong, Kecamatan Lenangguar, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), salah satu pentolan Krakatau ini turut serta membina pengajaran ekstrakurikuler seni. Bagi suami penyanyi Ita Purnamasari ini, musik tidak harus berjarak dengan dunia santri. Dengan bimbingan dan kurikulum yang tepat, para santri justru dapat memetik manfaat yang besar.
“Saya membantu mengembangkan pelatihan anak-anak (santri) di pesantren ini dalam berkesenian, utamanya musik. Saat ini, sudah ada marching band dengan pelatihnya dari lokal Sumbawa. Kemudian, sedang dibuatkan sebuah choir, tim paduan suara,” kata Dwiki Dharmawan kepada Republika baru-baru ini.
Dwiki Dharmawan
Pengelola Lembaga Pendidikan Musik Farabi itu melanjutkan, pihaknya telah mengirimkan sejumlah instruktur musik ke PMI Dea Malela. Tujuannya agar mereka ikut mengembangkan beberapa pelatihan ekstrakurikuler bagi para santri di sana, semisal paduan suara, band, dan musik kolaborasi. Sampai saat ini, program-program berkesenian di pesantren tersebut berjalan dengan lancar.
“Di samping itu, membantu Pesantren Dea Malela dalam hal kurikulum ekstrakurikuler seni,” sambung pemusik kelahiran Bandung 51 tahun silam itu.
Din Syamsuddin, pendiri PMI menyambut baik kerja sama itu. Menurut mantan Ketua MUI ini, Dwiki Dharmawan merupakan musisi kaliber internasional yang memiliki perhatian luar biasa terhadap pendidikan Islam. Dia mengungkapkan, kunjungan komposer musik tersebut pada hari ini ke PMI Dea Malela adalah untuk kedua kalinya.