Jumat 27 Jul 2018 03:40 WIB

Sandi: Jangan Sebut Kali Item, tapi Kali Sentiong

Penutupan Kali Sentiong dengan jaring menuai kritik dari berbagai pihak.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Ani Nursalikah
Pekerja memasang jaring (waring) di atas Kali Sentiong, Kemayoran, Jakarta, Jumat (20/7).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Pekerja memasang jaring (waring) di atas Kali Sentiong, Kemayoran, Jakarta, Jumat (20/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kali Item yang berada di belakang wisma atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, memang menjadi perhatian semua masyarakat menjelang perhelatan Asian Games 2018. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan agar kali tersebut tidak disebut sebagai Kali Item, namun Kali Sentiong.

"Jadi sebut saja Kali Sentiong. Itu kan kalau disebut Kali Item, ya item terus. Ya kalau kita ke Marina mau ke Kepulauan Seribu kan kita lihat itu item juga, tapi bagaimana itu tidak berbau," kata Sandiaga di Monumen Nasional (Monas), Kamis (26/7).

Ia menuturkan, penyebutan kali tersebut dengan nama Kali Item merupakan sebuah doa. Sehingga, jika disebut Kali Item, artinya mendoakan kali tersebut akan tetap berwarna hitam dan berbau seperti namanya.

"Saya ingatkan gitu, jangan lagi panggil Kali Item. Panggilnya Kali Sentiong karena kalinya sama. Jadi kalau kita memanggil orang itu namanya adalah doa. Nama adalah doa," ujar Sandi.

photo
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengikuti senam bersama di Kantor Wali Kota Jakarta Timur.

Kali tersebut yang kini ditutupi dengan waring atau jaring untuk mengurangi bau tidak sedap, menuai kritik dari berbagai pihak yang menganggap cara tersebut tidak efektif. Namun, Sandi menerima kritik tersebut dan akan terus mencarikan solusi yang lebih baik agar kali tersebut dapat dikembalikan sesuai dengan fungsinya.

"Saya berterima kasih banyak sekali ide masuk ke kita baik dari e-mail, baik dari masukan media sosial yang kita kelola dan kita jadikan sebagai penyemangat," ujarnya.

Terkait beberapa pabrik tahu dan UKM yang menjadi salah satu kontributor limbah di kali tersebut, Pemprov DKI pun sudah mendata siapa saja yang masih membuang limbahnya ke kali. Pabrik-pabrik tersebut sudah diminta untuk menghentikan produksinya. Terdapat sekitar 100 unit usaha yang berada di sekitar kali tersebut.

"Sudah didata oleh wali kota Jakarta Pusat dan Jakarta Utara, dan sudah dikirim juga dari Dinas UMKM. Mereka diminta setop berproduksi dan dicarikan solusi lain supaya tidak melimpahkan atau membuang limbahnya ke Kali Sentiong," kata Sandi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement