Jumat 27 Jul 2018 12:00 WIB

Kementan Yakin Angka Gagal Panen Tahun Ini Rendah

Kementan sudah menyediakan asuransi lahan untuk menjaga produksi padi nasional

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Padi
Padi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) mengklaim bahwa musim kemarau saat ini tidak begitu mempengaruhi total produksi padi di dalam negeri. Ia mengatakan secara umum angka gagal panen pada tahun ini lebih rendah dibanding tahun lalu.

Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro tidak bisa merinci berapa angka gagal panen yang terjadi pada musim kemarau tahun ini di daerah sentra produsen beras seperti Jawa Barat dan Jawa Timur. Ia hanya mengatakan, bahwa angka gagal panen relatif sedikit.

"Relatif sedikit, tidak menggangu produksi kita," ujar Syukur di Balai Kartini, Jumat (27/7).

Namun, ia tak menampik bahwa adanya gagal panen ini perlu diantisipasi. Ia menjelaskan Kementan sudah menyiapkan langkah antisipasi untuk bisa melakukan penanggulangan kekeringan ini.

"Itu ada tim khusus datang ke lapangan, sumber air mana yang bisa kita slaurkan. Itu tim teknis kita yang jalan kesana. Tim ini sudah bergerak. Ini untuk early warning system juga," ujar Syukur.

Selain itu kata Syukur, Kementan sudah menyediakan asuransi lahan untuk tetap bisa menjaga produksi padi dalam negeri. Dari 1,72 juta hektare lahan yang diasuransikan tersebut, 70 persennya sudah tersalurkan dan digunakan.

"70 persen untuk padi. Sekitar 1,72 hektare. Dari sekian itu 70 persen itu sudah digunakan. Yang sudah tersalur 1,2 hektare," ujar Syukur.

Disatu sisi, kata Syukur, Presiden juga sudah mewanti wanti hal ini dengan memerintahkan seluruh sektor untuk menjaga ketahanan pangan. Ia mengatakan, tim Kementan sudah bergerak untuk bisa melihat di sentra sentra dan gudang pangan.

"Iya, minta semua jaga stok pangan. Salah satunya, masing masing provinsi kita data, kalau lhat stok pangan misalnya ada yang disimpan, kita harus lihat, dengan disimpan aka nada potensi gejolak harga gak. Kalau gejolak harga gak sehat, tapi gak ada gejolak harga berarti itu cadangan. Sentra pangan sudah lakukan itu," ujar Syukur.

Ia mengklaim, hingga akhir tahun ketahanan pasokan beras akan terus stabil. "Selama ini untuk beras stabil kok. Semua. Untuk beras, merata, stabil. Pangan strategis juga stabil," ujar Syukur.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement