Jumat 27 Jul 2018 14:15 WIB

Korut Kembalikan Kerangka Tentara AS Lewat Korsel

Hingga 2005, sudah ratusan jenazah dikembalikan tapi terhenti karena hubungan buruk.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Friska Yolanda
Seorang tentara membawa sebuah peti berisi sisa tentara Amerika Serikat (AS) yang tewas dalam Perang Korea di Pangkalan Udara Osan di Pyeongtaek, Korea Selatan, Jumat (27/7).
Foto: Kim Hong-Ji/Pool Photo via AP
Seorang tentara membawa sebuah peti berisi sisa tentara Amerika Serikat (AS) yang tewas dalam Perang Korea di Pangkalan Udara Osan di Pyeongtaek, Korea Selatan, Jumat (27/7).

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Korea Utara (Korut) telah mengembalikan kerangka-kerangka jenazah yang diyakini sebagai tentara AS yang tewas selama Perang Korea. Kerangka ini dibawa pesawat mikiter AS ke pangkalan Amerika di Korea Selatan (Korsel).

Seperti dilansir BBC, pemulangan itu disepakati pada KTT Juni antara Presiden AS Donald Trump dan Kim Jong-un Korea Utara. Kesepakatan ini muncul pada peringatan ke-65 penandatanganan gencatan senjata yang mengakhiri Perang Korea 1950-1953. Ribuan personel militer AS dari konflik masih belum ditemukan dan sebagian besar dari mereka, sekitar 5.300 orang, hilang di tempat yang sekarang disebut Korea Utara. 

Tidak jelas tepatnya berapa banyak sisa yang telah dikembalikan kali ini karena jasad-jasad tersebut akan perlu diuji secara forensik untuk memastikan mereka dibunuh tentara AS. Pernyataan Gedung Putih mengatakan pemerintah AS 'didorong oleh tindakan Korea Utara dan momentum untuk perubahan positif'.

Baca juga, Pencarian Jenazah Tentara AS pada Perang Korea Dilanjut

Pesawat militer AS membawa kerangka-kerangka tersebut ke pangkalan Osan tempat upacara repatriasi akan diadakan pada tanggal 1 Agustus. 

Lebih dari 326 ribu orang Amerika bertempur bersama tentara dari Korea Selatan dan koalisi PBB selama Perang Korea dari 1950-53 untuk mendukung Selatan melawan Komunis Utara. Sekitar 33 ribu pasukan koalisi masih belum ditemukan. 

Pemulangan Jumat adalah salah satu dari empat poin yang benar-benar tercantum pada deklarasi Juni antara AS dan Korea Utara. KTT di Singapura, di mana para pemimpin sepakat untuk bekerja menuju denuklirisasi lengkap Semenanjung Korea, telah dikritik karena kurangnya rincian tentang kapan atau bagaimana Pyongyang akan meninggalkan senjata nuklir.

Baca juga, Korut Kembali Pindahkan Kerangka Tentara AS

Pekan lalu Korea Utara tampaknya mulai membongkar bagian dari tempat peluncuran roket utama di stasiun Sohae, tetapi beberapa laporan intelijen juga menyebutkan bahwa Pyongyang mungkin masih diam-diam melanjutkan program senjatanya. Namun demikian langkah ini akan dilihat sebagai langkah konkret setelah bertahun-tahun upaya oleh kerabat dan otoritas AS untuk mengambil kerangka jasad tentara AS.

Kerangka-kerangka jasad tentara AS diyakini berada di tahanan kamp perang. Selain itu, juga diperkirakan berada di situs-situs pertempuran besar, seperti daerah di sekitar Unsan dan Chongchon di barat laut negara itu yang dikatakan terdapat sekitar 1.600 orang tewas. 

Antara 1990 dan 2005, 229 kerangka dikembalikan. Namun, pengembalian ini terhenti karena hubungan memburuk dengan perkembangan ambisi nuklir Korea Utara.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement