REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan dengan JICA menandatangani kesepakatan pembiayaan pembangunan pelabuhan Patimban. JICA mengucurkan dana sebesar Rp 8,99 triliun untuk pengembangan pelabuhan ini.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pascapencairan uang dari JICA ini, pihak konsorsium kontraktor bisa langsung mengerjakan proyek. Pengerjaan proyek akan mulai dilakukan pada awal Agustus.
"Kita harapkan awal bulan depan konstruksi dan bisa dijalankan beberapa bulan. Awal tahun depan bisa segera operasi," ujar Budi di Kantor Kemenhub, Jumat (27/7).
Pembangunan tahap pertama ini nantinya akan mengembangkan pelabuhan berkapasitas 1 juta teus hingga 3,5 juta teus. Pembangunan yang ditargetkan akan beroperasi pada tahun depan ini nantinya akan digunakan untuk keberangkatan kapal Ro-ro.
"Pelabuhan ini bisa Hub Terminal dan Ro-ro. Kita harapkan bisa beroperasi awal tahun depan," ujar Budi.
Ke depan, proyek pelabuhan Patimban akan sepenuhnya selesai pada 2027 dengan pengembangan kapasitas hingga 7,5 juta teus. Nantinya, kata Budi, Pelabuhan Patimban akan setara dengan Pelabuhan Tanjung Priok.
"Dengan adanya patimban, maka distribusi barang di Indonesia tengah bisa terkoneksi lebih lancar. Dengan patimban harapannya biaya logistik bisa ditekan," ujar Budi.