REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah mengimbau masyarakat mengantisipasi iklim ekstrem yang rentan menyebabkan serangan penyakit. Salah satu cara mencegah dengan meningkatkan pola hidup sehat.
"Perubahan iklim kalau bisa beradaptasi sebetulnya tidak masalah. Masalahnya kita tidak mengantisipasi perubahan cuaca ini," kata Kepala Dinkes Jawa Tengah, dr Yulianto Prabowo di Solo, Jumat (27/7).
Cuaca dingin dapat menurunkan daya tahan tubuh. Di sisi lain, kondisi ekstrem seperti saat ini juga rentan akan serangan penyakit. "Beberapa jenis penyakit yang sering menimpa masyarakat pada kondisi seperti ini di antaranya influenza, ISPA, dan diare," tambahnya.
Untuk mengantisipasi kondisi tersebut sejak tahun lalu pemerintah menyenggarakan program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).
Selain mengarahkan masyarakat untuk berolahraga secara teratur, program tersebut juga mengatur mengenai pola hidup sehat melalui makanan yang dikonsumsi. "Paling tidak olahraga 30 menit/hari, banyak makan sayur dan buah. Selain itu, juga harus rajin cek kesehatan, berat badan, lingkar perut, dan tekanan darah," katanya.
Sedangkan untuk makanan yang dikonsumsi, dikatakannya, harus rendah lemak, kolesterol, dan gula. Selain itu, yang juga harus diperhatikan adalah bayi diusahakan memperoleh ASI eksklusif, serta imbauan kepada masyarakat agar buang air besar (BAB) di jamban.
Ia mengemukakan hingga saat ini sosialisasi masih dilakukan, baik itu melalui media massa maupun interaksi langsung antara petugas kesehatan dengan masyarakat.
"Para petugas melakukan sosialisasi dari rumah ke rumah. Kami ada program Indonesia Sehat dengan pendekatan keluarga. Jadi setiap keluarga kami datangi, data, dan diberikan pemahaman. Tujuannya adalah untuk mengubah perilaku agar menerapkan pola hidup sehat," terangnya.