Sabtu 28 Jul 2018 04:25 WIB

Masyarakat Indonesia Saksikan Gerhana Dengan Durasi Berbeda

Wilayah barat Indonesia bisa melihat seluruh fase gerhana bulan total

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
BMKG melakukan pemantauan gerhana bulan total, Jumat hingga Sabtu (28-29/7)
Foto: Adinda Pryanka
BMKG melakukan pemantauan gerhana bulan total, Jumat hingga Sabtu (28-29/7)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Plt Kepala Pusat Seismologi Teknik Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Bambang Setiyo Prayitno menuturkan, masyarakat di seluruh wilayah Indonesia dapat menyaksikan rangkaian fase-fase peristiwa gerhana bulan total (GBT), Sabtu (28/7). Tapi, durasi kesempatan melihat gerhana di tiap wilayah akan berbeda-beda. 

Perbedaan itu tergantung pada lokasi suatu daerah, apakah berada di sisi timur atau barat. Semakin ke arah barat, pengamat memiliki kesempatan untuk mengamati keseluruhan fase-fasenya. "Mengingat, gerhana masih berlangsung sebelum bulan terbenam," tutur Bambang dalam konferensi pers di Kantor BMKG, Jakarta, Sabtu (28/7)

Baca: BMKG: Gerhana Bulan Total Kali Ini Adalah Peristiwa Langka

Berdasarkan faktor itu, pengamat di wilayah Papua bagian timur hanya bisa mengamati gerhana dari awal gerhana hingga fase totalitas berlangsung. Sebab, saat gerhana sebagian setelah fase totalitas berlangsung, bulan terbenam dan di daerah Papua sudah terlalu terang. 

Sementara itu, pengamat di wilayah Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi kecuali sebagian kecil di Sulawesi Selatan, NTT bagian timur dan Kalimantan Utara bagian timur dapat mengamati gerhana bulan total sedikit lebih lama. Yakni, dari awal gerhana hingga fase gerhana sebagian berlangsung. 

Pengamat di wilayah NTT bagian barat, NTB, Bali, sebagian besar Kalimantan kecuali sedikit di bagian timurnya bisa mengamati fenomena dari awal gerhana hingga fase gerhana penumbra berlangsung. Durasi ini juga dapat dirasakan masyarakat di Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kepulauan Riau dan Bengkulu bagian selatan. 

photo
BMKG melakukan pemantauan gerhana bulan total, Jumat hingga Sabtu (28-29/7)

Fase gerhana bulan total akan teramati secara keseluruhan di wilayah barat Indonesia. "Yaitu di Bengkulu bagian utara, Riau bagian barat, sebagian besar Sumatera Barat dan Sumatera Utara serta Aceh," ujar Bambang. 

Bambang mengatakan, proses gerhana bulan total dimulai ketika piringan bulan mulai memasuki penumbra pada 00.13 WIB. Fase gerhana sebagian dimulai pada pukul 0124 WIB, ditandai dengan sedikit lebih gelapnya bagian bulan yang memasuki umbra bumi. 

Baca: Sensasi Gerhana Bulan di Masjid Nabawi

Seluruh piringan bulan memasuki umbra bumi pada 02.30 WIB. Sejak itu, piringan bulan memerah dan mencapai puncaknya saat puncak gerhana pukul 03.22 WIB. Peristiwa memerahnya piringan bulan saat fase totalitas berakhir pukul 04.13 WIB ketika piringan bulan memasuki penumbra bumi. 

Seiring waktu, bagian terang semakin besar hingga akhirnya seluruh piringan bulan meninggalkan umbra bumi pada 05.19 WIB. Bulan akan semakin cerlang meski kurang cerlang dibanding dengan purnama biasa hingga gerhana selesai pukul 06.30 WIB ketika bulan meninggalkan penumbra bumi. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement