Sabtu 28 Jul 2018 09:30 WIB

PKS Belum Bahas Nama AHY Sebagai Kandidat Cawapres

PKS masih bertahan dengan sembilan kandidat cawapresnya.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Reiny Dwinanda
Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Al Jufri menegaskan bahwa hingga saat ini partainya masih tetap kokoh mengusung sembilan nama kandidat calon wakil presiden (cawapres) sebagai pendamping Prabowo Subianto di pilpres 2019. Ia mengungkapkan PKS belum membahas nama lain, termasuk Ketua Komando Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Di luar itu belum kami bicarakan," kata Salim usai menghadiri acara Ijtima Ulama, Jumat (27/7) malam.

Lebih lanjut salim mengatakan, jika nantinya kesembilan nama itu ditolak, maka PKS akan membahasnya kembali ke dalam sidang majelis tinggi syuro PKS. Saat disinggung mengenai peluang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menjadi kandidat cawapres, Salim mengatakan hal tersebut masih mungkin terjadi.

"Semua masih mungkin. Sebelum tanggal 10 masih mungkin semua," jelasnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid juga mengungkapkan belum adanya kesepakatan antara PKS, Partai Gerindra, PAN, dan Partai Demokrat terkait cawapres yang akan diusung di pilpres 2019 mendatang. Tidak hanya cawapres, Hidayat mengatakan untuk capresnya sendiri pembahasan juga masih berjalan alot.

"Ya, dalam artian ini adalah sebuah dinamika dan komunikasi politik yang saya kira semua saling menghormati. Belum defintif siapa yang akan berkoalisi dan kemudian dari yang berkoalisi, siapa yang akan disepakati sebagai capres maupun cawapres. Belum final," ungkap Hidayat.

Baca Juga:

Prabowo Siap tidak Diusung Lagi Sebagai Capres

Enam Capres-Cawapres Ini Berpotensi Besar Kalahkan Jokowi

Presiden PKS: Prabowo Bukan Muslim Taat, Tetapi...

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement