Ahad 29 Jul 2018 08:45 WIB

BMKG Catat Ada 31 Gempa Susulan Terjadi di Lombok

Gempa 6,4 SR mengguncang wilayah Nusa Tenggara Barat

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
Gempa berkekekuatan 6,4 SR mengguncang Lombok Timur
Foto: BMKG
Gempa berkekekuatan 6,4 SR mengguncang Lombok Timur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah gempa tektonik pertama berkekuatan 6,4 skala richter (SR) mengguncang wilayah Lombok dan sekitarnya pada Ahad (29/7) pukul 05.47.39 WIB, terjadi beberapa kali gempa susulan. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat telah terjadi 31 kali gempa susulan hingga pukul 07.39 WIB.

"Hingga pukul 07.39 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukka telah terjadi 31 gempabumi susulan (aftershock) yang paling kuat M=5,7," ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono, dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Ahad (29/7).

Hingga saat ini, ditegaskan dia, hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami. Sedangkan dampak kerusakan masih menunggu laporan dari lokasi kejadian gempa. Namun dikabarkan ada beberapa bangunan masyarakat rusak akibat guncangan gempa ini.

Sebelumnya gempa tektonik berkekuatan 6,4 SR mengguncang wilayah Lombok, Bali dan Sumbawa. Hasil analisis BMKG menunjukkan episenter gempabumi terletak pada koordinat 8,4 LS dan 116,5 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 47 kilometer arah timur laut Kota Mataram, NTB pada kedalaman 24 km.

Dengan memperhatikan lokasi episenter, kedalaman hiposenter, dan mekanisme sumbernya maka gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas Sesar Naik Flores (Flores Back Arc Thrust). "Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," ungkapnya.

Guncangan gempabumi ini dilaporkan telah dirasakan di daerah Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Timur, Mataram, Lombok Tengah, Sumbawa Barat dan Sumbawa Besar pada skala intensitas II SIG-BMKG (IV MMI). Di wilayah Denpasar, Kuta, Nusa Dua, Karangasem, Singaraja dan Gianyar II SIG-BMKG (III-IV MMI), sementara di Bima dan Tuban II SIG-BMKG (III MMI), Singaraja pada skala II SIG-BMKG atau III MMI dan Mataram pada skala II SIG-BMKG atau III MMI.

"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," imbuhnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement