REPUBLIKA.CO.ID, SEMBALUN -- Sebanyak 18 warga negara Malaysia terdampak korban gempa yang menguncang wilayah Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Ahad (29/7). Satu warga Malaysia meninggal serta lainnya luka-luka dan trauma
Kapolres Lombok Timur, AKBP Eka Fathurahman, mengatakan 18 orang warga negara Malaysia ini sedang berlibur di kawasan wisata Gunung Rinjani, Sembalun, Kabupaten Lombok Timur. "Dari 18 warga negara Malaysia, satu orang diantaranya meninggal dunia, enam orang mengalami luka-luka dan 11 lainnya trauma," ujarnya.
Ia menuturkan, warga Malaysia yang menjadi korban meninggal dunia atas nama Siti Nur Ismawida (30). Korban meninggal setelah tertimpa tembok di tempatnya menginap dengan rekan-rekannya. "Jadi korban meninggal setelah tertimpa reruntuhan bangunan," kata Kapolres.
Gempa bumi berkekuatan 6,4 pada Skala Richter (SR) mengguncang Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa, NTB, Ahad (29/7), pukul 06.47 Wita. Gempa tidak berpotensi tsunami.
Hasil analisis sementara Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan pusat gempa bumi tersebut pada koordinat 8,26 lintas selatan, dan 116,55 bujur timur. "Lokasi gempa terjadi di regional Sumbawa pada kedalaman 10 KM," kata Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Agus Riyanto, sambil mengimbau warga untuk berada di luar rumah.
Hingga berita ini diturunkan, gempa susulan beberapa kali terjadi dan dirasakan warga di Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur Provinsi NTB.